Mendikbud Pastikan Kegiatan Belajar Mengajar Kembali Normal di Wamena

tvpapua.com, Jayapura, 16/10
Wamena – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memastikan pemulihan kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali normal pascakonflik sosial di Wamena, Papua, Selasa (15/10).
Kegiatan belajar mengajar (KBM) sempat terhenti karena bangunan sekolah yang rusak, serta terjadinya pengungsian guru dan siswa ke luar Wamena.
Mendikbud mengapresiasi kembali terselenggaranya kegiatan belajar mengajar seperti biasa di beberapa sekolah yang dikunjunginya. Hal ini sejalan dengan instruksi Bupati Jayawijaya, Jhon Robert Banoa, bahwa per 7 Oktober KBM di Kota Wamena harus sudah dimulai.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas kerja kerasnya, kerusuhan pada tanggal 23 September sudah bisa diatasi, dan lebih khusus, anak-anak sudah bisa bersekolah seperti biasa,” kata Mendikbud, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Neheri 2 Wamena, pada Selasa (15/10).
Dari rilis yang diterima tvpapua.com, Mendikbud mengatakan, pelayanan pendidikan tidak boleh terhenti di tengah situasi konflik yang terjadi di Nduga dan Wamena, Papua. Sehingga hak-hak anak Papua tetap terpenuhi demi masa depan mereka.
“Saya minta kalau ada temen-temennya yang belum masuk sekolah harus diajak kembali, terutama dari luar yang mengungsi, yang belum tertampung supaya ditampung. Kemudian kalau ada anak dari Wamena yang sekarang keluar juga bersama orang tuanya supaya diajak, diminta balik ke Wamena,” ujarnya.
Untuk itu, Mendikbud berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk menjamin keselamatan dan keamaan guru, tenaga pendidik, dan siswa di daerah konflik di Papua. “Insyaallah sudah aman. Kapolres sudah menjamin keadaan di Wamena sudah membaik,” katanya.
Rehabilitasi Jadi Prioritas
Mengenai kondisi sekolah yang rusak, Mendikbud berkomitmen untuk merehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak akibat kerusuhan di Wamena untuk menjamin proses belajar mengajar di sekolah.
Dari 50 satuan pendidikan yang ada, 23 di antaranya mengalami kerusakan. Sebanyak lima Sekolah Dasar (SD), sepuluh Sekolah Menengah Pertama (SMP), lima Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami kerusakan pada sarana dan prasarana sekolah. Kerusakan meliputi ringan dan sedang, seperti kaca jendela ruang kelas, pintu, papan nama sekolah. Satu gedung ruang kepala SMP YPPK St. Thomas dilaporkan habis dibakar.
Kepala SMPN 2 Wamena, Kornae Paragaje mengatakan, pada saat konflik terjadi para guru dan siswa merasa ketakutan hingga mengungsi keluar Kota Wamena, seperti Jayapura, Merauke hingga luar Papua.
“Kejadian tanggal 23 September itu, membuat kami, semua guru dan siswa semua lari. Dari 30 guru yang ada di sekolah kami, saat ini hanya 10 guru yang tersisa. Sekolah kita dirusakin, semua kaca-kaca dikasih hancur,” ujar Kepala Sekolah (Kepsek) Kornae.
“Saat ini, masih ada lima guru SD, 60 guru SMP, 59 guru SMA, dan 30 guru SMK masih mengungsi,”, sambungnya.
Selain sarana dan prasarana pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan World Vision Indonesia (WVI), Kementerian Sosial, TNI, Polda, dan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melakukan konseling dan trauma healing bagi guru dan siswa korban konflik sosial. Kegiatan akan terus dilakukan hingga waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan tercukupi.
Percepatan Pencairan Program Indonesia Pintar
Pada kunjungan kerja ke Papua kali ini, Mendikbud juga menyaksikan percepatan pencairan dana manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 87 siswa SD, 423 siswa SMP, 20 siswa SMA dan 500 siswa SMK.
Sebagai program prioritas pemerintah, PIP membantu peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu agar tidak putus sekolah hingga lulus di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Kartu ini, anak-anakku, bisa berlaku hingga SMA dan SMK. Jadi kalau sekarang menerima masih SD, nanti melanjutkan SMP juga akan masih mendapatkannya hingga SMA dan SMK. Sehingga tidak boleh putus sekolah,” kata Mendikbud.
Mendikbud juga berpesan agar para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dapat menggunakan dananya secara cermat, hemat dan penuh perhitungan. “Jangan boros, gunakan sesuai dengan kebutuhan dan gunakan keperluannya untuk sekolah,” ujarnya.
Saat ini, KIP telah berupa kartu yang dapat digunakan pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk mudahkan penerima mencairkan dana bantuan pendidikan. Para guru pendamping diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan fasilitas perbankan.
“Tidak semua dana PIP harus dibelanjakan, karena itu kalau memang tidak diperlukan boleh ditabung di masing-masing rekening kartunya. Sehingga pada saatnya, jika dibutuhkan bisa digunakan,” katanya.
Yoel Gombo, siswa kelas X SMK YSO Ninabua Wamena ini, akan menggunakan dana PIP untuk membantu usaha ternak orang tuanya sehingga dengan usahanya tersebut bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Jadi supaya bisa kuliah, uangnya dari hasil usaha ternak, dari bantuan Pak Menteri,” ujar Yoel.
Yoel berharap, pencairan penerimaan dana PIP dari pusat bisa berjalan lancar. “Kita ingin, kita bisa sekolah dengan baik, jadi bantuan pemerintah kita bisa sekolah, baik anak-anak Papua dan non Papua juga, untuk masa depan Papua dan Negara,” katanya. (MD)
- Okt, 16, 2019
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Papua Damai Tanpa Separatis, Ketua Adat Lapago Serukan Persatuan 14 Maret 2025
- Lenis Kogoya sosialisasi program MBG di Papua Tengah 11 Maret 2025
- Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan Dorong Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Ekonomi Kerakyatan 10 Maret 2025
- Mercure Jayapura Hadirkan Promo PAMER & Ramadhan Kareem by ALL 10 Maret 2025
- Gubernur Papua Selatan Bersama Bupati Merauke Panen Raya Padi di Kampung Kaliki 10 Maret 2025
- Gubernur Apolo Safanpo Dikukuhkan Secara Adat Jadi Keluarga Malind-Anim Pimpin Papua Selatan 9 Maret 2025
- Gubernur Apolo Safanpo Mengingatkan TP-PKK Papua Selatan Berdayakan Orang Asli Papua 8 Maret 2025
- Freeport Pastikan Percepatan Perbaikan Smelter, Datangkan Komponen dengan Pesawat Kargo Antonov 7 Maret 2025
- Freeport Indonesia Gandeng UNCEN Beri Pelatihan Bisnis untuk Mahasiswa 7 Maret 2025
- Penjabat Gubernur Rudy Sufahriadi Serahterima Jabatan Kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan 4 Maret 2025
Komentar Terbaru
Arsip
- Maret 2025
- Februari 2025
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie