Siswa SMAN 3 Jayapura Buper Belajar Gunakan iPad

Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro, didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi, Presiden IASA Herry Utomo, PhD, meluncurkan sekolah terintegrasi berpola Asrama dan demonstrasi telemedicine di Provinsi Papua di SMAN 3 Jayapura, Buper, Waena, Kota Jayapura, Rabu (07/08). Peluncuran ditandai dengan pemukulan Tifa/ Istimewa

tvpapua.com, Jayapura (08/08)

SMAN 3 Jayapura, Buper, Kota Jayapura, Provinsi Papua berhasil terpilih menjadi pilot project atau proyek percontohan sekolah terintegrasi berpola Asrama di tanah air. Selain SMAN 3 Jayapura, SMA YPPK Adi Luhur Nabire.

“Ada komunikasi langsung secara internasional, karena nanti semua siswa-siswi belajar menggunakan tablet atau iPad, sehingga mereka sudah langsung terekspos dengan apa yang menjadi perkembangan di dunia luar,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Bambang P.S.

Brodjonegoro, didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi, Presiden Indonesian American Society Academiks (IASA) Herry Utomo, PhD, ketika melakukan lauching sekolah terintegrasi berpola asrama dan demonstrasi pelayanan kesehatan jarak jauh (telemedicine) di Provinsi Papua di SMAN 3 Jayapura, Buper, Waena, Kota Jayapura, Rabu (07/08).

Tim Bappenas direncanakan menggelar kegiatan yang sama di SMA YPPK Adi Luhur Nabire, Kamis (08/08).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, sekolah terintegrasi berpola asrama, yang dilaksanakan di SMAN 3 Jayapura dan SMA YPPK Adi Luhur Nabire ini mewakili dua wilayah adat di Provinsi Papua. Sehingga diharapkan di semua wilayah adat di Provinsi Papua dan Papua Barat mempunyai pilot project sekolah terintegrasi berpola asrama.

“Kita harapkan nanti jumlahnya juga terus bertambah, Namun, yang paling penting kelangsungan dari operasi sekolahnya juga berjalan dengan lancar,” kata Menteri.

Menteri juga mengharapkan, tentunya lulusan sekolah terintegrasi berpola asrama ini sudah terbiasa berkaitan dengan masalah internasional, sehingga mereka tak akan kesulitan dan akan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Papua untuk pembangunan kedepan.

SMAN 3 Jayapura dan SMA YPPK Adi Luhur Nabire adalah sekolah unggulan apakah ada prioritas untuk Orang Asli Papua (OAP), ujar dia, sebagaimana Inpres Nomor 9 Tahun 2017 tentang percepatan pembangunan Papua, pihak Bappenas diberi akselerasi untuk melayani Papua. Salah satunya pembangunan yang berbasis wilayah adat dan memberikan prioritas kepada OAP, tapi disesuaikan dengan daya tampung sekolahnya dan ratio yang tepat antara guru dan siswa.

“Kita harapkan skemanya ini adalah percepatan dari mereka yang sudah ada disini maupun yang akan masuk, sehingga nanti lulusannya benar- benar bisa menunjukan kwalitas terbaik,” ujarnya. (QB)