Ampera Papua, Pemerintah harus mengambil langkah cepat
tvpapua.com, Jayapura, 06/06
Terkait dengan Kebijakan Israel dan Juga Kebijakan Luar Negeri yang membatasi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk berkunjung Israel 9 Juni Mendatang.
Ampera Papua, Sekjen Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Papua Peduli Rakyat (KMP3R), dan Ikatan Mahasiswa Waropen (Imawar) melakukan Konferensi Pers Mengenai Pembatasan WNI berkunjung Ke Israel, Senin (04/06).
Ketua Umun Ampera Papua Stenly Salamahu Sayuri mengatakan, mencermati dinamika yang kemudian muncul juga belakangan ini menjadi isu yang Sentral diperdebatkan di publik, dari Ampera Papua melihat bahwa kebijakan yang kemudian dibuat oleh Israel ini tentu merugikan masyarakat Indonesia.
“Ini sangat dirugikan dalam kebijakan yang kemudian dibuat oleh Israel yang pertama itu tentu pada umat Nasrani dan juga umat muslim yang ada di Indonesia, nah ini perlu untuk kemudian kita cermati sehingga pemerintah Indonesia mungkin bisa melakukan lobi-lobi politik luar negeri dengan Israel sehingga tidak adanya pembatasan warga negara Indonesia yang berkunjung ke Israel karena terkait dengan hal ini banyak sekali situs-situs keragaman yang ada di Israel terutama di Yerusalem, hal ini tidak boleh dibatasi karena ini menyangkut dengan keagamaan baik muslim maupun umat nasrani yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahnya, memang kerugian bukan selain umat nasrani dan umat muslim yang ada di indonesia saja, keruguian juga dialami oleh maskapai penerbangan.
“Kerugian juga dialami oleh mereka yang notabene pengusaha dari asosiasi penerbangan ini menjadi persoalan yang kemudian perlu disikapi,” katanya.
Tidak hanya itu, rentetan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia terutama menteri luar negeri terkait dengan pemboikotan produk Israel yang masuk ke Indonesia dan juga terkait dengan kebijakan Indonesia untuk mendukung Palestina dalam konflik di Jalur Gaza.
“Saya pikir bawah ini yang kemudian mengakibatkan munculnya kebijakan itu dari israel untuk membatasi warga negara Indonesia berkunjung kesana, nah sehingga Menurut kami bahwa bentuk pemerintah harus membuat kebijakan yang lebih populis, Yang mampu diterima oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada Indonesia karena tentu kita harus melihat latar belakang masyarakat yang ada Indonesia yang jelas berbeda-beda, keberagaman kita, perbedaan yang kemudian ada di lapisan masyarakat ini dan juga terutama persatuan dan kesatuan bangsa kita itu jauh lebih penting jauh daripada konflik luar negeri,” ujarnya.
Jadi kebijakan pemerintah ini perlu ditinjau kembali terkait dengan pemboikotan produk ini, dan Pemerintah bisa lebih mengedepankan Sisi keagamaan, karena kembali bicara masalah situs-situs tadi, ini sangat dirugikan atas kebijakan yang kemudian diambil. [Ian]
- Jun, 06, 2018
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Kepala Distrik Oksop ungkap kondisi Wilayahnya pasca kembalinya para Pengungsi 20 Januari 2025
- Jelang Putusan Sidang MK, Ketua HKMJ: Jaga Kedamaian Yang Sudah Kita Bangun Bersama 18 Januari 2025
- Wakil Bupati dan BPAS Wilayah X Buka Raker Klasis Yalimo Anggruk di Dekai 18 Januari 2025
- Imigrasi Kelas I TPI Jayapura Periksa 1830 Wisatawan dan 773 Kru ABK Kapal MS Noordam 14 Januari 2025
- PJ Walikota: Pelatihan Matematika Gasing Guna Peningkatan SDM Guru dan Siswa 11 Januari 2025
- Tindak Lanjuti Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Kemendagri DPR Papua Bersama TPAD Kembali Bahas APBD Tahun Anggaran 2025 10 Januari 2025
- Polisi Tangkap Ketua KPU Sarmi, Diduga Terkait Pemilu 10 Januari 2025
- Awali Tugas Perdana Waket I DPR Papua Rapat Evaluasi APBD 2025 9 Januari 2025
- Waket III DPR Papua Kunjungi Anak Korban Kekerasan Orangtua Angkat 9 Januari 2025
- Freeport Indonesia Berbagi Kasih Natal dengan Anak-anak Panti Asuhan di Jayapura 9 Januari 2025
Komentar Terbaru
Arsip
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie