Visi Misi Papua Cerdas, JOSUA Komitmen Bawa Perubahan untuk Masyarakat
Caption : Calon Gubernur Papua John Wempi Wetipo didampingi Calon Wakil Gubernur Melkias Habel Suwae, saat memaparkan visi misi di ruang rapat paripurna kantor DPR Papua/Istimewa
tvpapua.com, Jayapura, 07/03
Salam Papua Cerdas! Slogan itulah yang selalu menyertai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, periode 2018-2023, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae atau yang biasa disapa sebagai pasangan Josua, melangkah pasti berdiri diatas podium Ruang Rapat Paripurna Kantor DPR Papua, untuk menyampaikan visi dan misinya dihadapan yang terhormat anggota dewan.
Pasang Josua menilai, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia dan arah percepatan pembangunan nasional, serta kondisi faktual saat ini yang dilihatnya saat ini. Pasangan Josua mendengar, merasakan dan aspirasi yang ditangkap dari rakyat Papua, maka dengan menganalisa isu-isu strategis, pasangan Josua melakukan perubahan di Papua, selasa(06/03).
Untuk melakukan perubahan itu, pasangan yang diusung Partai PDI Perjuangan dan Gerindra ini memiliki roh yang akan menjiwai kehidupan seluruh masyarakat Papua dan memberi kekuatan yaitu semangat Papua Cerdas, damai dan berdikari.
Sebut saja, hingga 2017, Papua merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia yaitu sebesar 27,62 %, sementara Indeks Kebahagiaan Papua mencapai 64,97 %, lebih rendah dari Indeks Kebahagiaan Indonesia yang mencapai 69,51 %. Angka Indeks Kebahagiaan Papua pun lebih rendah dari Indeks Kebahagiaan Papua Barat yang mencapai 71,27 %.
Walaupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) papua dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tapi jika dihitung sejak 2012-2016 merupakan nilai paling rendah dari seluruh provinsi di Indonesia. Pada 2016, IPM Papua hanya 58,05, bahkan lebih rendah dari Papua Barat yang mencapai 61,72 di tahun 2016. Sementara IPM nasional angkanya mencacpai 70,18
Untuk itu, jika keduanya terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pilihan rakyat, maka akan mewujudkan masyarakat Papua yang cerdas, damai dan berdikari dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Dengan memiliki akal budi yang luhur, pemerintah dan seluruh komponen masyarakat Papua, bersama menciptakan suatu kondisi kehidupan yang aman, tenteram, rukun, dan tidak lagi bergantung kepada orang lain.
“Kami yakin masyarakat Papua telah mampu menjadi pelaku pembangunan, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mampu melakukan kerjasama yang saling menguntungkan sehingga masyarakat Papua memiliki Pendapatan yang pasti dalam hidupnya,” kata John Wetipo didampingi Habel Suwae.
Keyakinan tersebut juga berlandaskan karena masyarakat Papua memiliki kematangan spiritual, sehingga harapan dan usaha dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dapat terwujud dan berkelanjutan.
Sementara untuk melindungi hak dasar masyarakat Papua dan memperkokoh kebhinekaan dengan mengembangkan norma kehidupan beragama yang toleran, harmonis dan saling menghormati dengan didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Hal lainnya dalam visi dan misi pasangan Josua yang akan membawa perubahan bagi masyarakat Papua adalah meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas; Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi; Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur; Mengelola sumber daya alam yang berkualitas, lestari dan berkelanjutan; Membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good and Clean Governance), serta efektif, demokratis dan terpercaya.
Visi pemerintahan Josua 2018-2023 mewujudkan masyarakat Papua yang cerdas, damai dan berdikari dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Ciri berdikari yang dipetakan oleh pasangan Josua memiliki 5 ciri pokok yakni Papua Pintar yakni dengan meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas ; Papua Damai yakni melindungi hak dasar masyarakat Papua dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, memperkokoh kebhinekaan dengan mengembangkan norma kehidupan beragama yang toleran, harmonis dan saling menghormati dengan didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Lalu ciri Papua Sehat adalah dengan meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas; kemudian untuk Papua Pendapatan Pastidengan cara meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, mengelola SDA yang berkualitas, lestari & berkelanjutan. Hal terakhir adalah Papua Infrastruktur yakni membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur
Dalam visi dan misi yang dibacakan pasangan Josua juga terdapat program pokok pembangunan meliputi Papua Pintar, Papua Sehat, Papua Pendapatan Pasti, Papua Infrastruktur, Papua Damai, Papua Good and Clean Governance, Papua Mekar dan Pemberdayaan Ruang Pemerintahan Distrik.
Pendekatan pembangunan
Pendekatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pasangan Josua dilakukan dengan dua pendekatan yakni pendekatan ruang atau wilayah dan pendekatan sektoral.
Pendekatan ruang atau wilayah adalah dengan membagi Papua dalam lima wilayah pembangunan berbasis 5 wilayah adat yakni Mamta, La Pago, Mee Pago, Ha Anim dan Saireri.
Pada wilayah pembangunan I, yakni yang meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi dan Mamberamo Raya (Mamta). Potensi unggulan yang akan dikembangkan adalah aktivitas yang terkait dengan jasa pemerintahan, transportasi dasar, konsentrasi perhubungan udara, konsentrasi perhubungan laut, perdagangan dan pertanian dalam arti luas yang memberi peluang kepada semua penduduk, untuk berinteraksi dalam kehidupan sektor terkait dan menciptakan keberpihakan , perlindungan dan pemberdayaan, atas hak-hak dasar penduduk asli Provinsi Papua.
Wilayah Pembangunan II meliputi Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digul, Kabupaten Mappi, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Asmat (Ha Anim). Fokus perhatian pada wilayah ini adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia Papua secara teratur dan pengembangan komoditas pertanian dan perairan unggulan sesuai potensi wilayah di tiap kabupaten dalam wilayah ini.
Sehubungan dengan itu, pembukaan isolasi geografi, isolasi informasi, isolasi ekonomi, antara daerah dalam wilayah ini masih diprioritaskan dan terintegrasi dengan Wilayah Pembangunan III dan Wilayah Pembangunan IV melalui Wilayah Pembangunan II Provinsi Papua. Wilayah Pembangunan II ini akan berkembang sebagai suatu wilayah di Selatan Provinsi Papua dengan ciri khas tersendiri. Setiap Kabupaten dalam Wilayah Pembangunan III ini mempunyai potensi yang akan menjadi keunggulan daerah di bidang ekonomi dan sosial budaya.
Wilayah Pembangunan (WP) III meliputi Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Nduga dan Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya (La Pago).
Aktivitas utama di wilayah ini adalah
meningkatkan kemampuan atau kapasitas infrastruktur dasar fisik, sosial budaya dan ekonomi antar ruang komunitas masyarakat (Kabupaten, Distrik dan kelompok komunitas masyarakat) dalam wilayah pembangunan III, serta percepatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia secara utuh yang disesuaikan dengan lingkungan budaya setempat, serta dipadukan dengan kebutuhan interaksi sosial dengan wilayah pembangunan III dan IV serta dunia luar.
Sasaran pengembangan adalah mempertahankan peningkatan kinerja pemerintah (kabupaten, distrik dan kampung/kelurahan) untuk tetap fokus pada pemberdayaan setiap komunitas masyarakat, sehingga mampu dan percaya diri untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.
Pengembangan setiap daerah kabupaten dan wilayah pembangunan III dibagi dan diimbangkan antara satu dengan lainnya, sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan manusianya yang saling mengambil dan menyumbang manfaat dari output kegiatan pengembangan dalam suatu system siklus hidup yang teratur.
Wilayah Pembangunan IV mencakup Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiay, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Intan Jaya (Mee Pago). Titik fokus perhatian adalah pengembangan sumberdaya manusia secara strategis, pengelolaan sumberdaya alam secara terencana dengan tetap lestari untuk mensejahterakan penduduk setempat, daerah-daerah dalam wilayah Pembangunan IV Provinsi Papua dan seluruh wilayah Pembangunan di Provinsi Papua secara berkesinambungan dan teratur.
Beberapa ibukota Kabupaten dalam wilayah ini akan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi pertanian “spesifik lokal” yang dihubungkan dengan kesinambungan bahan pangan konsumsi lokal dan untuk industri kecil.
Perluasan infrastruktur dasar pemerintahan, fisik, social, budaya dan ekonomi masih terus dipertahankan disamping penguatan kelembagaan masyarakat kampung dan organisasi pemerintah (Distrik dan Kabupaten), untuk melestarikan pengembangan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari pembangunan lintas wilayah.
Wilayah Pembangunan V meliputi Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen (Saireri). Prioritas pengembangan adalah jasa-jasa perhubungan laut dan udara antar daerah dalam wilayah sendiri dan lintas wilayah pembangunan di Provinsi Papua. Jasa-jasa yang terkait dengan perdagangan, transportasi dan perhotelan di samping kelautan dan pengembangan peluang hidup penduduk. [kontri]
- Mar, 07, 2018
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Kepala Distrik Oksop ungkap kondisi Wilayahnya pasca kembalinya para Pengungsi 20 Januari 2025
- Jelang Putusan Sidang MK, Ketua HKMJ: Jaga Kedamaian Yang Sudah Kita Bangun Bersama 18 Januari 2025
- Wakil Bupati dan BPAS Wilayah X Buka Raker Klasis Yalimo Anggruk di Dekai 18 Januari 2025
- Imigrasi Kelas I TPI Jayapura Periksa 1830 Wisatawan dan 773 Kru ABK Kapal MS Noordam 14 Januari 2025
- PJ Walikota: Pelatihan Matematika Gasing Guna Peningkatan SDM Guru dan Siswa 11 Januari 2025
- Tindak Lanjuti Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Kemendagri DPR Papua Bersama TPAD Kembali Bahas APBD Tahun Anggaran 2025 10 Januari 2025
- Polisi Tangkap Ketua KPU Sarmi, Diduga Terkait Pemilu 10 Januari 2025
- Awali Tugas Perdana Waket I DPR Papua Rapat Evaluasi APBD 2025 9 Januari 2025
- Waket III DPR Papua Kunjungi Anak Korban Kekerasan Orangtua Angkat 9 Januari 2025
- Freeport Indonesia Berbagi Kasih Natal dengan Anak-anak Panti Asuhan di Jayapura 9 Januari 2025
Komentar Terbaru
Arsip
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie