Hanya 36,1% Anak Kelas 3 SD di Papua Memiliki Keterampilan Literasi, Wahana Visi Indonesia Kampanyekan Baca Tanpa Batas
tvpapua.com, Jayapura, 13/07
JAKARTA – Literasi merupakan kemampuan yang penting dimiliki seorang anak untuk bisa belajar dan menggapai mimpinya. Sebagai organisasi fokus anak, Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar kampanye Baca Tanpa Batas untuk menjawab permasalahan rendahnya literasi anak di Papua. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi anak-anak di Papua melalui Kampung Literasi, yang meliputi pembangunan 3 rumah baca, 5 motor pustaka, penyediaan materi kontekstual dan alat peraga, serta penguatan masyarakat dan pemerintah, termasuk melatih tutor.
Yuventa, Head of Public Engagement & Communications WVI, menyampaikan, “Kampanye Baca Tanpa Batas menyasar sektor pendidikan, khususnya pendidikan anak-anak di Papua. Membaca di tahun-tahun pertama sekolah dasar sangat penting untuk daya ingat dan kelanjutan pendidikan anak di tahun-tahun berikutnya. Anak-anak di Papua punya potensi yang luar biasa, mereka bersemangat belajar hal baru, namun ada gap yang cukup besar antara tingkat literasi anak-anak di Papua dengan anak-anak di daerah lain. Karena itu, kami mengajak masyarakat luas untuk mewujudkan ekosistem literasi yang baik bagi anak-anak di Papua.”
Aktivitas literasi Papua paling rendah dari seluruh provinsi di Indonesia. Data survei literasi WVI di akhir tahun 2022 untuk area Sentani, Biak, Pegunungan Tengah, dan Asmat, menemukan rata-rata hanya 36,1% (N=728) anak kelas 3 SD di Papua yang memiliki keterampilan membaca dengan pemahaman. “Dari empat area dampingan WVI, anak-anak di kabupaten Asmat yang keterampilan literasinya paling rendah, hanya 26,5%. Kurang dari 10% guru di Asmat yang melakukan kegiatan literasi dasar di sekolah. Guru jarang membacakan buku cerita di kelas, jarang bertanya pada anak apa yang sedang mereka baca, dan jarang mengajarkan kosa kata baru. Anak-anak kelas 3 SD di Asmat hanya bisa membaca 5 kata dengan benar dalam waktu satu menit, sedangkan standarnya murid kelas 3 SD bisa membaca sampai 80 kata per menitnya”, ungkap Marthen S. Sambo, Education Team Leader WVI.
Dalam budaya Papua, budaya tutur mendominasi dibandingkan budaya tulis, karena itu isu literasi jadi persoalan turun temurun. Masih ditemukan juga guru-guru yang tidak menguasai literasi, yang berdampak pada didorongnya anak-anak membaca buku tapi guru tidak dapat mendampingi. Di Biak, banyak guru yang sudah tua, sehingga sulit mengikuti inovasi kegiatan belajar-mengajar yang dapat memicu keterampilan murid. Pengawasan sekolah tidak berjalan sebab semua pengawas di Biak sudah pensiun. Menurut data WVI, hanya 40,9% (tahun 2022) anak kelas 3 SD di Biak terampil membaca dan paham isi bacaannya.
Kampung Literasi (KL) adalah sebuah intervensi kolaboratif dari WVI bersama para pemangku kepentingan di kampung, mulai dari anak, orang tua/pengasuh, perangkat kampung, institusi keagamaan, masyarakat, dan pemerintah. Tujuannya adalah meningkatkan akses anak pada kegiatan-kegiatan literasi yang berkualitas di kampung di daerah 3T. Dampak akhirnya adalah meningkatnya persentase anak usia sekolah dasar yang mampu membaca dan memahami bacaannya.
Monita Tahalea, Penyanyi, Hope Ambassador WVI, yang baru-baru ini berkunjung ke Biak, menyampaikan, “Aku lihat anak-anak disana masih sulit mengeja nama sendiri. Pengenalan akan diri sendiri itu penting. Anak-anak yang mengetahui identitasnya akan punya jiwa kepemimpinan, mereka tidak akan takut bertanya. Lalu, banyak kasus di Papua dimana anak-anak terjebak kasus kekerasan seksual. Ketika keterampilan literasi dimiliki, anak-anak ini bisa paham identitas mereka, punya wawasan luas, tahu hal-hal yang boleh dan tidak boleh, dan juga punya mimpi untuk hidup yang lebih baik.”
“Ketika ditanya apa harapan masyarakat disana, ada satu orang tua yang angkat tangan dan ngomong dia ingin anak-anaknya, anak-anak disana, bisa maju dan punya daya saing di tempat yang lebih luas lagi. Anak-anak, orang tua, WVI, pemerintah, dan media, mari bekerja sama untuk menghasilkan perubahan yang luar biasa bagi peningkatan literasi anak-anak di Papua”, ujar Gaby Cristy, Penyanyi, Duta Kampanye Baca Tanpa Batas, yang juga berkunjung ke Biak bersama Monita.
Figur publik lainnya yang turut mendukung kampanye ini antara lain Gaby Cristy, Joanna Alexandra, Sidney Mohede, Becky Tumewu, dan Kezia Aletheia, dan Jovial Da Lopez. “Mimpi saya untuk anak-anak Papua adalah mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka. Saat ini mereka belum diberikan kesempatan itu. Tidak penting untuk menyamaratakan mereka dengan anak-anak lain di pulau Jawa atau negara barat. Itu bukan tujuannya (bagi saya). Bukan untuk disamaratakan, tetapi mereka harus diberikan tempat dan kondisi agar mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka,” demikian ditambahkan oleh Jovial Da Lopez.
WVI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut mengambil peran dalam mewujudkan harapan anak-anak di Papua untuk masa depan yang lebih baik melalui kampanye Baca Tanpa Batas. Publik bisa memberikan dukungan melalui donasi untuk bersama mewujudkan Kampung Literasi ataupun berpartisipasi melalui pembuatan video kreatif yang dapat menjadi bahan ajar untuk anak-anak di Papua. Nyatakan peranmu melalui wahanavisi.org/bacatanpabatas.
- Jul, 13, 2023
- Author: Bebo
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- H-9 Pemungutan Suara Pilkada 2024, Kapolresta : Koordinasi dan Komunikasi Semakin Intens Dibangun 18 November 2024
- Aksi Tolak Transmigrasi, 3 Massa KNPB Ditetapkan Tersangka, 3 Lainnya DPO 18 November 2024
- Kapolresta “Operasi Sikat Cyclop, Polresta Ungkap 15 Kasus 3C” 18 November 2024
- PT Freeport Indonesia dan ANTAM Tandatangani Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi di Dalam Negeri 8 November 2024
- Tips Menjaga Keawetan Mesin Dengan Coolant 1 November 2024
- Berbagai Promo Menarik Dengan Booking di Motorku X 31 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Gelar Fun Session with Honda di Sorong dan Timika 30 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Raih Top 10 Finalist Astra Security Management System Category Technology 29 Oktober 2024
- Pebalap Binaan Astra Honda Siap Kibarkan Merah Putih di IATC Buriram, Thailand 28 Oktober 2024
- Perawatan Aki Kering pada Sepeda Motor: Kunci untuk Kinerja Optimal dan Umur Panjang 28 Oktober 2024
Komentar Terbaru
Arsip
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie