Hidup Nomaden, Kampung Aurina di Kabupaten Jayapura Butuh Pelayanan Kesehatan

Edward Sihotang, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura/ Istimewa

tvpapua.com, Jayapura, 04/03

Sentani – Sejumlah Kampung di Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, kehidupan masyarakatnya masih berpindah-pindah atau tidak menetap (Nomaden), karena belum banyak sentuhan Pemerintah Daerah terhadap pelayanan publik di wilayah Distrik Airu, disamping itu keterbukaan wilayah yang masih minim sehingga masyarakat dari satu kampung hidup nya berpindah-pindah ke kampung lain bahkan membuat pemukiman baru sendiri yang sifatnya sementara.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dalam tahun 2023 ini berupaya untuk melakukan peningkatan pelayanan kesehatan (yankes) di wilayah tersebut secara khusus di Kampung Aurina. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang menjelaskan bahwa di Distrik Airu ada dua unit Puskesmas, khusus Puskesmas Airu melayani tiga Kampung, Muara Nawa, Hulu atas dan Kampung Aurin. Sementara Puskesmas Pagai melayani, Kampung  Naira, Pagai dan Kampung Kamikaro. 

“Yang menjadi perhatian dan interfensi kami saat ini adalah kampung aurina dan kamikaro,” ujar Edward saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (3/3/2023).

Dikatakan, untuk Kampung Aurina sudah ada Pustu di Kampung tersebut, hanya saja sudah tidak digunakan. Bahkan sebelumnya ada petugas yang siap bekerja disana. Hanya saja situasi masyarakat yang berpindah pindah, sangat berdampak kepada seluruh proses pelayanan yang akan dilakukan oleh para petugas medis. 

“Dampaknya saat ini pelayanan yang dilakukan dengan cara mobile klinik. Pelayanan kesehatan secara lengkap dan berjalan selama beberapa hari dalam satu perjalanan,” ucapnya. 

Langkah strategis lainnya, kata Sihotang, dengan melihat pola hidup masyarakat yang berpindah tempat maka ada satu tempat yang dekat dengan Kampung Aurina dimana tempat tersebut menjadi pilihan masyarakat yang sering berpindah tempat dan kembali ke tempat tersebut maka berdasar hasil Musrenbang di Distrik Airu, masyarakat menginginkan adanya satu pustu sebagai pusat pelayanan kesehatan.

 “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak aset untuk bagaimana tata laksana nya, jika ada kemudahan pemindahan aset lama ke baru maka tahun ini dibangun pustu yang baru,” katanya. 

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan mengatakan, seluruh proses pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak boleh diabaikan. 

“Perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain sebagai sinyal bahwa kurangnya perhatian. Hal ini perlu menjadi perhatian serius, selama perhatian tidak berikan maka kehidupan masyarakat kita akan terus hidup dengan cara mereka,” ujar Soyan. (YE)