Perkuat Imun Anak Guna Cegah Pneumonia dan Diare, Dinkes Perkenalkan Vaksin PCV dan Rotavirus

Dinas Kesehatan Provinsi Papua bersama Unicef melakukan kegiatan Press Release Imunisasi PCV dan Rotavirus “Imunisasi Cegah Pneumonia dan Diare/ QB

tvpapua.com, Jayapura, 04/02

Jayapura – Dinas Kesehatan Provinsi Papua resmi memperkenalkan vaksin PCV dan Rotavirus menjadi imunisasi rutin bagi bayi guna memperkuat kekebalan anak terhadap pneumonia dan diare.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) provinsi Papua, Robby Kayame pada kegiatan Press Release Imunisasi PCV dan Rotavirus bersama Unicef dengan melibatkan media-media yang ada di Papua. Berlangsung di salah satu hotel yg ada di Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (2/2/2023).

“Ya, Sejak bulan September 2022, Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan pemberian tambahan imunisasi PCV dalam imunisasi rutin bagi bayi guna memperkuat kekebalan anak terhadap pneumonia,” katanya.

PCV atau Pneumonia Conjugated Vaccine adalah vaksin yang diyakini mampu mencegah anak dari terinfeksi Bakteri Pneumokokus yang merupakan penyebab 50% kasus pneumonia di Dunia. Pemberian imunisasi PCV sebagai bagian dari program imunisasi rutin akan dilaksanakan di semua kabupaten/kota di Indonesia termasuk Papua secepatnya.

Selain imunisasi pneumonia, Kementerian Kesehatan juga secara bertahap telah memperkenalkan jenis imunisasi baru yang disebut imunisasi Rotavirus. Imunisasi rotavirus mampu mencegah diare karena rotavirus yang merupakan penyebab lebih dari 50% diare di seluruh dunia.

“Untuk pemberian imunisasi rotavirus telah dilaksanakan di 2 kabupaten/kota terpilih sesuai keputusan Kementerian Kesehatan, untuk di provinsi Papua, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Merauke,” terang Kayame.

Dia menjelaskan, Pneumonia atau radang paru dan diare masih menjadi ancaman kesehatan di dunia, termasuk di Papua.

“Pneumonia dan diare sangatlah berbahaya. Komplikasi yang ditimbulkan dari infeksi bakteri Pneumokokus, tidak hanya akan menyerang paru-paru, tetapi juga menyebabkan penyakit serius pada organ tubuh penting lainnya seperti otak, telinga, hingga tulang. Pneumonia bisa menyebar melalui percikan ludah saat batuk atau bersin yang terbawa udara, sedangkan diare menyebar dari makanan yang tercemar oleh kuman penyebab diare,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Papua, dr. James Thimoty menjelaskan, imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seeorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi dari suatu organisme.

“Untuk itu imunisasi ini sangat penting dilakukan dengan vaksin. Vaksin itu adalah antigenic yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif, “ jelasnya.

Dia juga memastikan imunisasi PCV dan Rotavirus aman untuk diberikan bersama-sama dengan imunisasi rutin lainnya seperti BCG, MR, DPTHb-Hib, IPV atau Polio.

“Memang ada efek sampingnya seperti demam dan sejenisnya namun hal tersebut dipandang normal serta tidak bersifat permanen atau dapat berangsur pulih dalam beberapa jam,” katanya.

Sebagai informasi, PCV dan rotavirus bisa didapatkan di Puskesmas atau posyandu terdekat secara gratis. Kedua jenis imunisasi ini sudah terbukti aman dan bermanfaat karena sudah digunakan di lebih dari seratus negara di Dunia dan berhasil memberikan penurunan angka pneumonia dan diare yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. (QB)