Lukas Enembe, Anak Ideologis Bung Karno & Negarawan dari Tanah Papua
tvpapua.com, Jayapura, 31/12
Lukas Enembe sosok pemimpin dan pelayan yg sangat dekat dengan rakyatnya. Perjuangannya membangun Tanah Papua mulai dari karir yg paling bawa sebagai PNS hingga dua periode Bupati Puncak Jaya dan dua periode Gubernur Provinsi Papua. Visi membangun bangsanya selalu menjadi kontroversi, tidak sedikit kritik dari berbagai pihak dengan berbagai cara termasuk kritik yang disampaikan melalui aksi demonstrasi yang harus dihadapinya. Lukas adalah seorang negarawan yang rendah hati dan berjiwa besar, tidak sedikitpun mundur dari pendiriannya. Program unggulan pro rakyat terus menjadi fokus utama, terutama membangun SDM asli Papua melalui berbagai jenjang pendidikan di dalam negeri maupun di luar negeri. Khusus program study ke luar negeri, putra-putri Papua dikirimkan untuk studi ke berbagai negara besar seperti Amerika dan Russia menjadi targetnya. Sejak dilantik menjadi Gubernur Provinsi Papua pada tahun 2013 periode pertama hingga tahun terakhir 2023 dalam periode kedua, sudah ribuan anak-anak Papua yang dikirimnya ke Luar Negeri, seperti di Amerika, Russia, dan negara-negara lainnya di Asia dan Eropa. Tidak hanya Pendidikan yang dipikirkannya, ambisinya membangun fasilitas mercusuar di Papua menjadi targetnya.
PON dilihatnya sebagai event olahraga tingkat nasional yg dapat membangkitkan dan mempromosikan Papua bahkan agenda PON juga dilihatnya sebagai peluang penyatuan dan pembangunan Papua.
Gubernur Lukas membentuk team agar kelak PON digelar diatas Tanah Papua. Dengan team yg dibentuknya berjuang dgn optimisme yang tinggi, semua kekurangan yg ada di Papua tidak membuatnya mundur. Hasil dari perjuangan penunjukan PON diatas Tanah Papua, fasilitas-fasilitas skala internasional-pun berhasil dibuatnya dan PON berjalan sukses. Tampilan wajah kota/kabupaten Jayapura sebagai pusat perabadan orang Papua dibuatnya berbeda dari sebelumnya, diantaranya Stadion Lukas Enembe di kampung Harapan dan gedungĀ² event PON lainnya. Tidak hanya itu, proyek mercusuar lainnya seperti kantor DPRP, kantor Gubernur yg diresmikan kemarin, kantor MRP, Jembatan Merah dan masih banyak lagi, fasilitas publik yang dibangunnya.
Di tengah keterpurukan situasi politik dan konflik di Papua. Di tengah sorotan nasional yang terus menetapkan Papua sebagai daerah tertinggal dan termiskin. Sorotan KPK dengan nilai uang 1 miliar yang cukup menyita perhatian publik Indonesia terutama warga Papua. Kondisi kesehatannya yang masih dalam proses pemulihan akibat stroke yang dideritanya sejak 2 tahun terakhir. Lukas Enembe terus berjuang mengakhiri periode masa jabatannya sebagai Gubernur Papua dengan sukses dan paripurna. Bagi Lukas Enembe momen PON dan pembangunan proyek mercusuar di Papua adalah sebuah bukti kepada warga Indonesia dan dunia, bahwa Papua adalah Provinsi Kaya Raya yang besar dan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Bung Karno menjadi presiden pertama Indonesia, Soekarno dihadapkan pada tantangan berupa rendahnya kualitas sebagian besar SDM rakyat Indonesia. Selama menjabat sebagai presiden pada tahun 1945 sampai tahun 1966, Bung Karno telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan perubahan untuk Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Soekarno menggulirkan sejumlah program beasiswa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Saat itu, beasiswa berupa bantuan negara lain. Diantarannya Russia, Belanda, Amerika, Jepang dan negara-negara lain di Eropa.
Sukarno di saat situasi politik dan keamanan yang terus mengonjang ganjing ketahanan nasional Indonesia. Sukarno tetap dengan gigih memperjuangkan pembangunan proyek mercusuar sebagai salah satu upaya peningkatan citra bangsa Indonesia di mata komunitas dunia. Hanya dalam waktu empat tahun sejak pertunjukan Dewan Federasi Asian Games tanggal 25 Mei 1958, Presiden Soekarno merasa wajib untuk mewujudkan Jakarta sebagai representasi yang dapat memberikan tampilan wajah Indonesia kepada dunia.
Ketika Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games, Sukarno mulai memanfaatkan moment ini untuk menunjukan kondisi Indonesia kepada dunia, walaupun Indonesia tidak memiliki tempat untuk menyelenggarakan acara olahraga terbesar benua Asia yang diikuti oleh 17 negara waktu itu. Meski kondisi Indonesia sebenarnya belum benar-benar siap karena masih sedang dilanda krisis keuangan, Soekarno tetap bersikukuh membangun proyek mercusuar diantaranya; Stadion Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi, Monument Selamat datang, Monas dan Gedung DPR/MPR-RI. Akibat dari semua proyek-proyek mercusuar di atas menyebabkan krisis ekonomi di masa kepemimpinan Soekarno. Kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi dan inflasi juga meningkat tajam. Kendati demikian, Soekarno tetap melanjutkan proyek mercusuarnya untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara yang besar.
Kedua pemimpin kharismatik Lukas Enembe dan Soekarno adalah pemimpin yang merakyat, berpikir besar diluar batasan-batasan kemampuan kebanyakan politisi dan rakyat Indonesia. Mereka sangat mencintai bangsa mereka, sangat percaya akan kamampuan bangsa mereka. Kedua tokoh ini mempunyai kemampuan diplomasi yang diakui di tingkat nasional dan bahkan dunia walaupun masing-masing berjuang sesuai dengan kapasitas dan jamannya berbeda sebagai Gubernur dan Presiden. Mereka tetap yang terbaik dalam sejarah peradaban pembangunan manusia Indonesia sepanjang sejarah. Nama mereka akan selalu terukir dalam sejarah pembangunan nasional Indonesia untuk selamanya.
Oksibil 31 desember 2022
Samuel Tabuni, M.Si, MAJEd
Founder Universitas Internasional Papua (UIP) & CEO Papua Language Institute (PLI)
- Des, 31, 2022
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- H-9 Pemungutan Suara Pilkada 2024, Kapolresta : Koordinasi dan Komunikasi Semakin Intens Dibangun 18 November 2024
- Aksi Tolak Transmigrasi, 3 Massa KNPB Ditetapkan Tersangka, 3 Lainnya DPO 18 November 2024
- Kapolresta “Operasi Sikat Cyclop, Polresta Ungkap 15 Kasus 3C” 18 November 2024
- PT Freeport Indonesia dan ANTAM Tandatangani Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi di Dalam Negeri 8 November 2024
- Tips Menjaga Keawetan Mesin Dengan Coolant 1 November 2024
- Berbagai Promo Menarik Dengan Booking di Motorku X 31 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Gelar Fun Session with Honda di Sorong dan Timika 30 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Raih Top 10 Finalist Astra Security Management System Category Technology 29 Oktober 2024
- Pebalap Binaan Astra Honda Siap Kibarkan Merah Putih di IATC Buriram, Thailand 28 Oktober 2024
- Perawatan Aki Kering pada Sepeda Motor: Kunci untuk Kinerja Optimal dan Umur Panjang 28 Oktober 2024
Komentar Terbaru
Arsip
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie