Hari Cuci Tangan, Warga Diajak Praktek 3M Demi Tercapainya Papua Bebas Covid-19

Suasana Dialog Memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun ( HCTPS) sedunia/ QB

tvpapua.com, Jayapura, 18/10

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Provinsi Papua bersama Unicef, Gapai Papua, YP2KP, Yakenpa, doctorSHARE, menyelenggarakan kampanye Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) sedunia dengan menggelar berbagai kegiatan antara lain lomba tiktok, cover lagu, dengan karya lagu Influencer Papua, dan pameran foto yang dilaksanakan di Main Hall Dinas Kesehatan Provinsi Papua, baru-baru ini.

Kegiatan tersebut dilakukan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan yang disiarkan secara virtual Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Robby Kayame menyampaikan di masa pandemi Covid-19 ini penerapan pratek 3M di tengah masyarakat sangat penting.

“Praktek 3M terdiri dari memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan pakai sabun adalah indikator yang penting untuk mengubah perilaku masyarakat. Hal itu menjadi tugas kita bersama untuk berupaya mengubah perilaku masyarakat, guna tercapainya Papua Bebas Covid-19,” katanya.

Dijelaskan cuci tangan pakai sabun merupakan langkah kecil untuk memulai hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut.

“Kita harus menyadari pentingnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan juga kesehatan lingkungan, ini menjadi komitmen kita untuk memperkuat infrastruktur air dan Sanitasi lingkungan serta demi tercapainya Papua bebas Covid-19,” jelasnya.

Dengan jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 7.777 per 11 Oktober 2020, Provinsi Papua terus berjuang untuk dapat memutus rantai penularan Covid-19, yang telah menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2020.

“KKM ini mewajibkan seluruh pihak untuk melakukan upaya penanggulangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hingga saat ini, praktek 3M masih yang efektif dalam mencegah penularan Covid-19,” ujarnya.

Lanjutnya, selain itu Papua juga terus berjuang untuk melakukan eliminasi malaria. Pada saat ini, sekitar 85 % kasus malaria berasal dari Papua. Upaya eliminasi penyakit ini di Papua menghadapi tantangan akibat adanya nyamuk yang menggigit di luar dan dalam rumah.

“Ini berarti penggunaan kelambu dan penyemprotan rumah harus dibarengi dengan intervensi pada habitat nyamuk, untuk itu dibutuhkan komitmen bersama dan seluruh pihak untuk menjaga sanitasi lingkungan,” tandasnya. (QB)