Kolaborasi Pertamina dan Social Enterprise Dukung UMKM di Papua dan Papua Barat

Foto Bersama Usai kegiatan Business with Purpose/ Istimewa

tvpapua.com, Jayapura, 19/03

JAYAPURA – Pertamina menjalin kolaborasi Program Kemitraan (PK) dengan Kitong Bisa Enterprise, sebuah social enterprise yang bergerak untuk mendukung UMKM kepemudaan di wilayah Papua dan Papua Barat. Dalam kegiatan K-Talk bertema “Business with Purpose” pada akhir pekan lalu (14/03) bertempat di Sundshine Café & Library, Waena – Jayapura, Pertamina melalui Marketing Operation Region VIII memberikan sosialisasi mengenai Program Kemitraan (PK) Pertamina sebagai edukasi program UMKM naik kelas.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan K-Talk ini adalah pengusaha muda yang bergerak dalam bidang usaha sosial yang bertujuan untuk memotivasi para anak muda lain untuk mulai berbisnis dan memecahkan masalah sosial yang ada di sekitarnya yakni Juliana Marau founder Anone Papua dan juga ada Cresentia Warwe Arempeley co-founder Hapin Papua yang merupakan binaan dari Kitong Bisa Enterprise.

Melihat potensi yang besar dari UMKM yang dikelola oleh pemuda Papua, Pjs. Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero) yang diwakili oleh Bagja Mahendra, mengatakan kolaborasi Pertamina dan Kitong Bisa Enterprise ke depannya merupakan langkah bersama untuk mendorong kemajuan UMKM di wilayah Papua dan juga Papua Barat.

“Program Kemitraan (PK) merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan kemampuan usaha mikro kecil menengah agar menjadi tangguh dan mandiri dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan, serta pembinaan usaha. Kami melihat visi yang dimiliki oleh Kitong Bisa Enterprise sejalan dengan semangat kemandirian dari program PK Pertamina sehingga kolaborasi ini menjadi penting,” ujar Bagja.

Kitong Bisa Enterprise sendiri merupakan suatu usaha sosial yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengangguran bagi para pemuda dan perempuan di berbagai daerah di Indonesia khususnya Papua dan Papua Barat yang bekerja membangun ekosistem pengusaha berkelanjutan serta mendorong para pemuda dan perempuan terlibat dalam perkembangan ekonomi. Adapun programnya melalui tiga tahapan yaitu pelatihan dan inkubasi bisnis, akses modal dan pengembangan produk, kemudian ada akses pasar.

“Pertamina hadir untuk memberikan solusi melalui program UMKM naik kelas, khususnya bagi mitra binaan dengan usaha mikro dan kecil,” kata Bagja.

“Sebenarnya yang menjadi tantangan dalam program ini ialah akses bagi UMKM di luar yang cukup sulit, sehingga dengan kolaborasi ini nantinya dapat membantu unit usaha membuka akses to Capital, akses Kompetensi dan akses pasar, baik dalam internal Pertamina Grup sendiri dan juga market lainnya untuk unit mitra binaan,” sambung Bagja.

Anone Papua merupakan usaha di bidang Eco Fashion yang fokus untuk melestarikan batik Papua dan penggunaan bahan-bahan alami dari setiap proses pembuatannya. Anone bergerak memberikan solusi untuk bekerja sama dengan pembatik asli Papua dengan menggunakan bahan bahan ramah lingkungan. Anone sendiri bertujuan membuka lapangan pekerjaan dan selama terbentuk berdampak positif bagi konsumen, pembatik dan bumi.

Sementara itu, Hapin Papua bergerak dalam pengembangan usaha Mama-Mama Papua yang tertuju pada kredit mikro yang memperjuangkan hak-hak Mama-Mama Papua agar mendapat tempat usaha dan dapat mandiri, serta inovatif dalam berwirausaha. Saat ini terdapat 72 Mama-Mama Papua yang menjadi peserta kredit mikro pada Hapin Papua. Selain itu, Hapin Papua juga membantu pengusaha madu, abon dan nugget home hol dari pedalaman untuk mendapatkan market yang lebih besar. (QB)