Sinergitas dalam Implementasi Perencanaan Pembangunanan Berkelanjutan

Workshop Pendekatan Kemitraan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Kaimana, Papua Barat/ Istimewa

tvpapua.com, Jayapura, 17/03

KAIMANA – Sinergitas antar pemangku kepentingan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunnan berkelanjutan. Kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat, serta mitra pembangunan diharapkan menjadi pintu masuk dalam mendukung upaya masyarakat asli Papua dan meningkatkan kesejahteraannya.

Kabupaten Kaimana, Papua Barat, memiliki beragam potensi pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan melalui komoditas pilihan dan jasa lingkungan. Beragam potensi pemanfaatan komoditas, seperti jagung; coklat; sagu; pala; kelapa; cabai; tanaman obat dan rempah; pisang; ikan; udang; hingga rumput laut, dapat diolah oleh masyarakat secara mandiri. Pengembangan jasa lingkungan seperti manajemen kawasan wisata Namatota di Teluk Triton memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat, beriringan dengan terjaganya ekosistem hutan dan laut.

Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam kegiatan “Workshop Pendekatan Kemitraan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Kaimana” pada Senin (16/03) di Hotel Grand Papua, Kaimana.

Lokakarya tersebut dihadiri Bapak Tahmid Husein, SE, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Kaimana, Bappeda, KLHK KSDA Kaimana, Kepala Dinas Kesbangpol, Kepala Dinas Perhubungan, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Cabang Dinas Kehutanan IV, juga berbagai perwakilan dari organisasi perangkat daerah dan mitra pembangunan.

Tahmid mengatakan untuk kemajuan pengembangan pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat lokal menekankan perubahan mindset dengan mottonya, yakni kepada semua peserta Lokakarya bahwa “Malas melarat, rajin sejahtera,”. Pendekatan melalui budaya dan agama juga sangat penting diperhatikan, agar keberlanjutan dari fungsi ekosistem hutan dan laut terjaga.

Tahmid juga menyampaikan, program-program EcoNusa sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Kaimana sehingga meminta kepada-kepada SKPD terkait untuk membangun komunikasi dan bekerja sama di masa mendatang. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pembangunan rendah karbon yang dapat dikaitkan dengan keberadaan Mangrove di Teluk Arguni, Kabupaten Kaimana. “Mangrove menyimpan banyak karbon yang perlu diukur, dilaporkan, dan diverifikasi,” ujarnya.

Sebagai organiasi nirlaba yang berfokus pada penguatan inisiatif lokal, Yayasan EcoNusa menyambut baik tujuan yang hendak dicapai Matias berserta jajarannya.

Direktur Program Yayasan EcoNusa Muhammad Farid mengatakan, lembaganya mendukung upaya penguatan Orang Asli Papua dalam mengelola sumber daya alam secara mandiri di tengah arus migrasi yang masuk ke Tanah Papua.

“Kami meyakini tujuan itu dapat dicapai melalui kerja sama yang kuat dengan pemerintah daerah dan mitra pembangunan lainnya termasuk lembaga swadaya masyarakat. Kegiatan hari ini membuktikan komitmen EcoNusa bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengakselerasi progam-program berbasis masyarakat seperti ekowisata dan komoditas,” katanya.

Untuk menunjukkan keseriusannya, Farid menuturkan EcoNusa sedang mengusahakan pengadaan kapal multiguna yang dapat digunakan masyarakat, seperti mengangkut komoditas, pendidikan lingkungan dan penelitian mangrove dan ekosistem pesisir.

“Untuk menunjukkan keseriusan kami, EcoNusa membuka kantor di Kaimana, membangun gudang untuk menampung komoditas masyarakat dan rencana pengadaan kapal multiguna tersebut. Kami berharap keberadaan kapal tersebut dapat membantu mendekatkan produk lokal ke pasar sehingga masyarakatmudah dalam pemasarannya,” ujar Farid. (QB)