Penyusutan Salju di Puncak Cartenz Menurut Para Ahli
tvpapua.com, Jayapura, 08/12
Jayapura – Gunung Cartenz dikenal sebagai salah satu gunung yang tertinggi di Indonesia dan sangat terkenal. Tingginya sekitar 4.884 meter di atas permukaan laut yang diselimuti salju abadi.
Namun menurut penelitian dan kesaksian penduduk di sana mengatakan perlahan pasti salju di pucuk pegunungan tertinggi Jayawijaya, Papua, terus menyusut dari tahun ke tahun.
Melihat hal tersebut, Maximus Tipigau selaku Presidium Asosiasi Pendaki Gunung Papua (PMA) ingin sekali menjadikan Cartenz sebagai destinasi wisata bagi para pecinta olahraga ekstrim tersebut untuk melihat dari dekat keindahan ciptaan Tuhan tersebut.
Tipigau dan asosiasinya pun ingin Papua dikenal oleh dunia. Dengan keinginannya tersebut, pihaknya berusaha membuka peluang dari segi pariwisata dan kebudayaan sehingga ekonomi kreatif masyarakat local setempat dapat bertumbuh.
“Saya melihat pada tahun 2020 dan seterusnya peluang sangat besar sekali untuk pariwisata dan sektor budaya di pesisir pantai dan juga gunung yang wilayahnya masih terisolasi, pembangunannya juga belum berjalan normal dan susah dijangkau dengan transportasi. Khususnya di lokasi pendakian Cartenz belum ada homestay,” kata Tipigau.
Tak adanya akses yang memadai membuat salah satu gunung dari tujuh gunung (Seven Summit) tertinggi di dunia yang ada di Tujuh Benua enggan dikunjungi oleh para turis local maupun mancanegara.
“Permasalahan di puncak Cartenz itu adalah masalah keamanan yang paling utama. Selain itu biaya transportasi, akses akomodasi yang sampai saat ini belum ada kepastian termasuk soal regulasi. Hal ini disebabkan karena belum ada komitmen dari Pemerintah Pusat, provinsi, maupun kabupaten terkait dengan potensi pariwisata dari puncak Cartenz tersebut,” ujarnya.
Tipigau pun berkomitmen untuk membicarakan puncak tertinggi di Indonesia tersebut di asosiasi internasional. Apalagi, event Nasional terbesar akan berlangsung di tanah Papua yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.
“Presiden Asosiasi Internasional rencananya akan datang pada penyelenggaraan PON tahun 2020. Tujuannya adalah melihat Papua secara langsung dan ia juga akan mendaki puncak Cartenz. Saya sebagai ketua asosiasi untuk Papua, meminta kepada pemerintah provinsi agar dalam event-event penting melibatkan sektor pariwisata salah satunya soal tourism Cartensz Pyramid,” katanya.
Dirinya juga berharap agar pemerintah memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat seperti pelatihan menjadi pemandu wisata (guide), pelayan jasa (porter), serta nilai-nilai pariwisata. Itu akan menjadi bekal ketika turis utama untuk melayani para tamu (turis).
“Saya berharap pelaksanaan PON 2020, pemerintah bisa serius melihat peluang yang bisa dikembangkan. Jangan hanya melihat dari sisi olahraganya tapi perlu melihat ekonomi berkelanjutan dari dampak pelaksanaan PON tersebut,” ujarnya.
Selain puncak Cartenz, PMA yang berkantor pusat di Timika, Kabupaten Mimika tersebut telah fokus mengembangkan wisata lainnya yaitu di Ilaga, Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Gunung Cycloop (Kabupaten Jayawijaya), Gunung Trikora (Kabupaten Jayawijaya), dan Pegunungan Arfak, Manokwari (Provinsi Papua Barat).
Memang getir mendengar kenyataan es di Puncak Cartenz–diambil dari nama penemunya John Cartenzoon pada tahun 1623–bakal hilang. Penyusutan luas permukaan es ini diperkirakan terjadi sejak 1850 hingga 1980, dari 20 kilometer persegi menyusut menjadi 16,4 kilometer persegi.
Padahal hasil ekspedisi ilmiah yang dilakukan tim peneliti CGE (Cartenz Glacier Expedition) dari Australia pada 1970-an pernah mencatat luas gletser di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) Cartenz waktu itu 6,95 kilometer persegi. Sementara itu, hasil citra satelit IKONOS pada 2006 juga menunjukkan bukti lain. Penyusutan luas permukaan es mencapai 90 persen atau hanya tersisa sekitar 2,3 kilometer persegi pada tahun 2000 dan 2,1 kilometer persegi pada 2002.
Dari penelitian-penelitian terkini banyak ahli memperkirakan umur salju abadi di Puncak Cartenz tidak akan lama lagi. Ahli Iklim dan Laut Indonesia Dwi Susanto, mengatakan jika umur gletser di puncak Pegunungan Jayawijaya hanya bakal bertahan sekitar 20-30 tahun lagi. Pencairan tersebut, disebabkan oleh perubahan cuaca yang begitu ekstrem dalam kurun waktu lumayan cepat. (QB)
- Des, 08, 2019
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- H-9 Pemungutan Suara Pilkada 2024, Kapolresta : Koordinasi dan Komunikasi Semakin Intens Dibangun 18 November 2024
- Aksi Tolak Transmigrasi, 3 Massa KNPB Ditetapkan Tersangka, 3 Lainnya DPO 18 November 2024
- Kapolresta “Operasi Sikat Cyclop, Polresta Ungkap 15 Kasus 3C” 18 November 2024
- PT Freeport Indonesia dan ANTAM Tandatangani Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi di Dalam Negeri 8 November 2024
- Tips Menjaga Keawetan Mesin Dengan Coolant 1 November 2024
- Berbagai Promo Menarik Dengan Booking di Motorku X 31 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Gelar Fun Session with Honda di Sorong dan Timika 30 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Raih Top 10 Finalist Astra Security Management System Category Technology 29 Oktober 2024
- Pebalap Binaan Astra Honda Siap Kibarkan Merah Putih di IATC Buriram, Thailand 28 Oktober 2024
- Perawatan Aki Kering pada Sepeda Motor: Kunci untuk Kinerja Optimal dan Umur Panjang 28 Oktober 2024
Komentar Terbaru
Arsip
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie