Pertamina Lanjutkan Program CSR Budidaya Ikan Air Tawar di Pesisir Danau Sentani
tvpapua.com, Jayapura, 11/10
Jayapura – Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku-Papua melanjutkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah digalakkan sejak tahun 2016 untuk memberdayakan masyarakat lokal pesisir Danau Sentani melalui budidaya ikan air tawar di Kampung Netar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, mengatakan, tujuan dari program CSR ini mewujudkan masyararakat yang mandiri dan sejahtera.
“Kami beharap budidaya ikan air tawar menggunakan kerambah tancap di pesisir Danau Sentani ini terus berlanjut, karena sekali panen dalam kurun waktu tiga bulan bisa mendatangkan penghasilan sekitar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta. Dengan begitu warga atau kelompok binaan bisa mandiri dan meningkat kesejahteraan hidupnya,” ujar Brasto, dalam rilis yang di terima tvpapua.com.
Menurut dia , kelompok usaha budidaya ikan air tawar tersebut diperuntukkan bagi masyarakat lokal di pesisir Danau Sentani, yang tentunya bersinergi dengan pemerintahan kampung setempat serta mitra kerjasama sebagai pendamping program, sehingga target bisa tepat sasaran dan bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan.
“Kami akan terus memberikan pendampingan hingga suatu saat masyarakat bisa mandiri dan bukan saja budidaya ikan tetapi usahanya bisa berkembang dengan melakukan diversifikasi, seperti pengolahan ikan atau bisa merambah ke sektor lainnya seperti restoran ikan,” kata Brasto.
Brasto juga mengungkapkan saat ini kelompok usaha budidaya ikan air tawar yang dibina dan diberikan pendampingan oleh PT Pertamina (Persero) itu berjumlah sekitar 20 anggota kelompok.
Agusta Esina Wally (45) salah satu anggota kelompok penerima manfaat mengaku sangat terbantu dengan program CSR tersebut yang digelar oleh PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2016.
“Kami sangat terbantu dengan program dari PT Pertamina (Persero), dan hari ini kami diberikan bibit ikan mujair sebanyak 500 ekor ikan dari total 1.500 ekor,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran dari PT Pertamina (Persero) di tengah masyarakat lokal pesisir Danau Sentani telah membantu menghidupkan ekonomi keluarga dan kampung serta berharap pendampingan tersebut terus dilakukan hingga ia bersama kelompoknya menjadi mandiri dan tidak bergantung pada bantuan.
“Yang menjadi kendala kami selama ini adalah pemasaran, selain faktor alam seperti bencana banjir bandang sentani, yang terjadi beberapa waktu lalu. Kami harap Pertamina dapat membantu meningkatkan pemasaran kami,” kata Agusta.
Sementara itu, Mathias Monim (50), yang merupakan ketua kelompok dan motivator bagi masyarakat pembudidaya ikan air tawar di pesisir Danau Sentani mengakui bahwa kehadiran PT Pertamina (Persero) sangat membantu.
“Warga memang masih butuh pembinaan dan pendampingan untuk budidaya ikan air tawar, apalagi ada sedikit yang mengeluhkan soal pemasaran tetapi Pertamina terus memperhatikan kami. Mungkin yang perlu ditambah adalah penyuluhan dari instansi teknis terkait soal budidaya ikan dan manajemen keuangan,” ujar Monim.
Kepala Kampung Nendali, Wemfrit Wally (40) menjelaskan bahwa keramba ikan yang dibantu oleh PT Pertamina (Persero) sebanyak 26 keramba dan 49 keramba bantuan dari pemerintah lewat berbagai program.
“Soal pemasaran ikan ini yang perlu sentuhan dan sedikit inovasi. Memang selama ini warga hanya mengandalkan pembeli yang datang tetapi kedepan akan didorong agar pemasaran langsung ke konsumen atau bisa ke rumah makan atau restauran,” kata Wemfrit.
Mengenai pembinaan dan pendampingan, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Provinsi Papua, Carlos Matuan, membenarkan bahwa warga pembudidaya ikan air tawar, khususnya masyarakat asli Danau Sentani, sangat butuh pendampingan baik dari cara budidaya ikan hingga pemasarannya.
Menurut Carlos, masih ada ketimpangan antara pelaku usaha pembudidaya ikan air tawar. Pelaku usaha dari masyarakat pendatang lebih sejahtera dibanding masyarakat asli Danau Sentani.
“Memang usaha budidaya ikan air tawar dari masyarakat disini belum tertata maksimal dan perlu pendampingan secara intensif, baik secara manajerial dan permodalan,” ujar Carlos.
Carlos mengakui jika belum semua usaha rakyat bisa tercakup oleh pemerintah sehingga dibutuhkan perhatian dari semua pihak atau pihak ketiga, salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).
“Apalagi saat banjir bandang awal tahun ini, sekitar 6.000 lebih keramba ikan di pesisir Danau Sentani terendam dan banyak ikan yang hilang, sehingga butuh kerja sama dengan pihak lainnya, seperti BUMN atau swasta lainya, karena dari sisi permodalan terbatas dan SDM-nya juga,” katanya.
Carlos berharap dengan adanya bantuan dan pendampingan dari PT Pertamina (Persero), warga pembudidaya ikan air tawar yang ada di pesisir Danau Sentani dan sekitarnya bisa hidup mandiri dan terjadi peningkatan kesejahteraan. (QB)
- Okt, 11, 2019
- Author: Bebo
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- H-9 Pemungutan Suara Pilkada 2024, Kapolresta : Koordinasi dan Komunikasi Semakin Intens Dibangun 18 November 2024
- Aksi Tolak Transmigrasi, 3 Massa KNPB Ditetapkan Tersangka, 3 Lainnya DPO 18 November 2024
- Kapolresta “Operasi Sikat Cyclop, Polresta Ungkap 15 Kasus 3C” 18 November 2024
- PT Freeport Indonesia dan ANTAM Tandatangani Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi di Dalam Negeri 8 November 2024
- Tips Menjaga Keawetan Mesin Dengan Coolant 1 November 2024
- Berbagai Promo Menarik Dengan Booking di Motorku X 31 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Gelar Fun Session with Honda di Sorong dan Timika 30 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Raih Top 10 Finalist Astra Security Management System Category Technology 29 Oktober 2024
- Pebalap Binaan Astra Honda Siap Kibarkan Merah Putih di IATC Buriram, Thailand 28 Oktober 2024
- Perawatan Aki Kering pada Sepeda Motor: Kunci untuk Kinerja Optimal dan Umur Panjang 28 Oktober 2024
Komentar Terbaru
Arsip
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie