Penerimaan 523 Formasi CPNS 2018, Bupati Tegaskan Panitia harus Profesional dan Bebas Pungli

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, S.Sos, SIP, MM / Istimewa

tvpapua.com, Puncak Jaya, 09/05

Berlangsung di Ruang Kerja Bupati dilakukan rapat persiapan penerimaan CPNS 2018, Senin(6/5). Dalam kesempatan itu Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, S.Sos, SIP, MM secara resmi mengumumkan tahapan yang sempat tertunda mengingat bertepatan dengan jadwal pilpres dan pileg serta bertepatan ujian JPT Pratama bagi eselon II beberapa waktu lalu.

Membuka Rapat Plt. Sekda, Tumiran, S.Sos, MAP Sesuai surat edaran Gubernur Papua dan Menpan RB RI mengungkapkan, sesuai jadwal seharusnya hari senin ini sdh pengumpulan berkas krn situasi dan kesibukan hari jumat ditunda pelaksanaan rapat sampai hari ini. Sekda selaku ketua panitia juga menyampaikan SK.Bupati terkait personil Panitia yang melibatkn ASN, TNI dan Polri.

“Pelamar yang berminat saya minta dari jauh hari untuk mengurus kartu kuning, agar formasi yang disediakan dengan kualifikasi pendidikan yang tersedia di lapangan berdasarkan data dari Dinas Ketenagakerjaan ada kesinambungan kompetensi sehingga dikemudian hari dapat diminimalisir resiko yang akan timbul. Tidak boleh hari H kelengkapan administrasi menjadi persoalan. Setelah di evaluasi diharapkan 90% akan terserap,” ujarnya.

Terkait pendaftaran lowongan CPNS secara online pihaknya sudah berkoordinasi dengan pimpinan Kanreg IX BKN Provinsi papua untuk segera membuka pendaftaran bagi formasi Puncak Jaya yang sebelumnya di kunci sampai ada keputusan resmi dari pemda dan Kanreg IX BKN.

“Terlepas dari mekanisme ujian tes CPNS yang offline (luring) masih dihadapi permasalahan lain dimana pendaftar yang akan kesulitan mengisi ujian terkendala kepada calon peserta yang belum familiar/ terbiasa dengan komputer sehingga dibutuhkan kebijakan yaitu tenaga pendampingan dengan melibatkan ASN yang kompeten di aula Sasana Kawonak nantinya,” katanya.

Rapat berlangsung di ruang kerja Bupati/ Istimewa

Plt Sekda mengungkapkan, prosedur pendaftaran didahului dengan pembuatan akun dengan syarat KTP, KK dilanjutkan dengan unggah foto dan swafoto. Selanjutnya akun yang telah ada di login dan peserta melengkapi berkas dan melihat formasi lowong yang sesuai dengan kualifikasi yang ada.

“Kejadian dahulu jangan terulang lagi, pengalaman buruk dulu jangan bikin lagi. saya tegaskan kepada Kepala BKPPD bersama staf dan panitia tidak boleh ada permainan Mafia dibelakang atau lewat Jendela oleh orang dalam bawa-bawa map. Kepemimpinan saya dalam penerimaan harus bersih dan bebas pungli. Saya sebagai bupati bersama wakil bupati juga tidak layani petunjuk khusus kepada peserta test yang dispesialkan. Semua orang bebas dan dipersilahkan ikut tes. Tahun ini terakhir pemda terima formasi SD, SMP, SMU. Kedepan kita dorong untuk masyarakat lanjutkan pendidikan sampai S1,” ujarnya.

“Kepala BKPPD bersama jajaran jangan terulang lagi kejadian lalu, penerimaan CPNS jangan diobjekkan/diproyekkan untuk cari keuntungan. Kemudian formasi yang 20% saya minta Kepala Dinas P&K dan Dinkes untuk mendorong honorer Guru dan mantri untuk ikut test bagi mereka yang telah mengabdi lama meski tidak ada jaminan,” sambung Wakil Bupati Denias Geley .

Plt Sekda menambahkan, mekanisme tes dilakukan metode online terbatas dengan estimasi 1000 pendaftar membutuhkan kurang lebih 40 komputer dengan memakan waktu sampai 3 hari. Jadwal test yang akan di cluster pun masih menunggu tim BKN yang akan mengawasi. Adapun satu peserta langsung berhadapan dengan satu komputer mereka yang kesulitan akan didampingi.

“saya minta panitia untuk bekerja profesional jangan memberikan janji dengan imbalan tertentu. Karena hasil akan langsung terlihat dari rangking nantinya” kata Tumiran.