Datangi UP2KP, Tokoh Masyarakat Nduga Minta Pelayanan Kesehatan Kembali Normal
tvpapua.com, Jayapura, 10/01
Tokoh masyarakat Nduga, Yek Lokbere meminta Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Dinas Kesehatan Papua membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga untuk mengaktifkan kembali pelayanan kesehatan di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Nduga.
Sebab menurut Lokbere, berdasarkan laporan yang diterimanya, banyak petugas kesehatan meninggalkan Nduga pasca insiden penembakan karyawan PT Istaka Karya yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), awal Desember 2019.
“Kami juga minta agar pelayanan kesehatan di Nduga diperbanyak lagi, tidak hanya terfokus di Distrik Mbua saja tetapi juga di Distrik Yigi dan 30 distrik lainnya. Pasien yang terluka pasca kejadian Nduga (yang alami) patah kaki agar bisa dilakukan penanganan lanjut. Jadi tidak hanya pelayanan dasar, karena banyak yang terluka lalu membusuk,” tulis Lokbere di lembar form pengaduan Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP, Rabu (09/01).
Lokbere mengaku berasal dari Distrik Yigi. Ia mendatangi Kantor UP2KP, lembaga pengawal kesehatan Papua itu, di Jalan Baru Kotaraja itu bersama Yuli Yanenap, salah seorang guru SMP di Mbua. Mereka diterima sejumlah staf Bidang Pengaduan UP2KP. Kepada UP2KP, Lokbere meminta agar lembaga ini bisa memperjuangkan aspirasinya kepada Dinas Kesehatan agar masyarakat kembali mengakses pelayanan kesehatan seperti biasa.
“Kami sampaikan apresiasi Pak Gubernur sudah berikan bantuan berupa makanan kemarin. Tetapi kami juga butuh pelayanan kesehatan,” kata Lokbere.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes menanggapi hal itu mengatakan, pada Senin, 7 Januari 2019, ia sudah mengirim tim kesehatan yang turun ke Nduga. Tim dipimpin Kepala Unit Pelaksana Teknis AIDS, TB, dan Malaria (ATM), Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Beeri Wopari. Tim itu terdiri dari 5 tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi dan digabung dengan tenaga kesehatan di Nduga dan telah tiba di Distrik Mbua, Selasa, 8 Januari 2019.
“Mereka berangkat bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ibu Ribka Haluk yang serahkan bantuan Gubernur Papua ke tiga distrik yakni Mbua, Dal dan Bulmulyama. Jadi tim ini melakukan pengobatan massal dan mendeteksi penyakit yang diderita masyarakat Nduga di tempat-tempat pengungsian pasca insiden penembakan Desember tahun lalu,” ujar Aloysius.
Menurut Aloysius, pada prinsipnya ia sangat berharap pelayanan kesehatan bagi masyarakat Nduga kembali normal. Hanya saja, ia ingin memastikan Pemerintah Daerah setempat, dalam hal ini Bupati Nduga harus memberi jaminan keamanan agar para petugas kesehatan bisa nyaman bekerja melayani masyarakat di setiap Puskesmas/Pustu.
“Saya malah berencana kerjasama dengan Tim Kesehatan dari Kemenkes untuk menurunkan tim kesehatan ke Nduga yang lebih banyak dan menghimbau semua petugas kesehatan yang tinggalkan Nduga kembali ke tempat tugas. Yang penting Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati harus memberi jaminan keamanan bagi petugas kesehatan. Kita juga tidak mau terjadi apa-apa dengan petugas kita,” ujar Aloysius. (RLS)
- Jan, 10, 2019
- Author: Bebo
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Sambut Usia ke-3, Hotel Suni Abepura Kunjungi Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian 8 Desember 2024
- Provinsi Papua alami Inflasi 2,46 persen 2 Desember 2024
- H-9 Pemungutan Suara Pilkada 2024, Kapolresta : Koordinasi dan Komunikasi Semakin Intens Dibangun 18 November 2024
- Aksi Tolak Transmigrasi, 3 Massa KNPB Ditetapkan Tersangka, 3 Lainnya DPO 18 November 2024
- Kapolresta “Operasi Sikat Cyclop, Polresta Ungkap 15 Kasus 3C” 18 November 2024
- PT Freeport Indonesia dan ANTAM Tandatangani Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi di Dalam Negeri 8 November 2024
- Tips Menjaga Keawetan Mesin Dengan Coolant 1 November 2024
- Berbagai Promo Menarik Dengan Booking di Motorku X 31 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Gelar Fun Session with Honda di Sorong dan Timika 30 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Raih Top 10 Finalist Astra Security Management System Category Technology 29 Oktober 2024
Komentar Terbaru
Arsip
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie