Pilgub di Yalimo, Dituding Sarat Kecurangan

 

tvpapua.com, Yalimo, 04/07

Gakkumdu Provinsi Papua diminta untuk segera melakukan investigasi terhadap Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Kabupaten Yalimo. Pasalnya, pada hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018, didaerah tersebut tak ada pencoblosan.

“Sehari sebelum pencoblosan, Bupati Yalimo telah melakukan pencoblosan sendiri terhadap kurang lebih 86.000 suara, guna memenangkan salah satu kandidat gubernur. Artinya hak rakyat telah diamputasi oleh pemerintah,” kata Fredy Walianggen, intelektual mahasiswa di Kabupaten Yalimo, Selasa (02/07).

Fredy menilai kepala daerah ditempatnya melakukan interpensi terhadap Pilkada di Yalimo, dengan melakukan pengancaman terhadap seluruh kepala desa, apabila tidak mendukung kandidat no 1, mereka akan di pecat dari jabatannya.

“Saya menilai pemerintah telah mengambil hak rakyat. Pilkada di Yalimo hanya terjadi Distrik Elelim, sisanya pemerintah coblos sendiri. Gakkumdu, Bawaslu dan KPU Provinsi Papua harus turun ke Yalimo dan memproses mereka ke rana hukum,” ujarnya.

Fredy menyesalkan, sikap KPU Yalimo yang juga tunduk atas perintah kepala daerah di sini. Padahal, sebelum Pilkada KPUD menyatakan pesta demokrasi di Yalimo akan berjalan secara LUBER (Langsung Umum Bebas Rahasia).

“KPUD telah membohongi rakyat. Pada saat sosialisasi mereka sampaikan, Pilkada akan berjalan satu suara, satu orang. Dikatakan mereka juga Yalimo harus menjadi contoh bagi daerah lain di daerah pegunungan tengah Papua. Ternyata pernyataan mereka hanya sebuah kebohongan,” katanya.

Fredy berharap pilgub di Yalimo bisa di ulang kembali agar hak rakyat dikembalikan kepada rakyat.

“Saya berharap setelah berita ini turun ke tengah-tengah para pemangku kepentingan, bisa langsung mengecek ke Yalimo. Lalu PSU digelar dan para pelaku yang merampas hak rakyat di proses hukum,” ujarnya.

Salah satu Komisioner Bawaslu Provinsi Papua, Anugrah Patta mengungkapkan belum mendapat laporan terkait hal ini. “Informasi dari Panwas kita, proses Pilkada disana berjalan aman. Saya belum mendapat laporan kalau Pilkada di Yalimo terjadi kecurangan,” katanya.

Namun atas informasi ini, kata Anugrah, pihaknya segera melakukan investigasi guna mengungkap kebenarannya. “Segera kita akan cek informasi itu,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjut Anugrah, apabila benar hal ini benar-benar diketahui oleh masyarakat dan memiliki buktinya, alangkah lebih baiknya membuat laporan ke Panwas atau ke Bawaslu. “Saya berharap ini bukan hanya isu katanya, katanya, melainkan benar orang tersebut memiliki bukti dan segera melaporkannya,” katanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Papua, Tarwinto, mengungkapkan informasi itu tak benar. Sebab pilgub di Yalimo berjalan aman, lancar dan terlaksana.

“Kalau ada kecurangan di sana pasti cepat diketahui. Karena daerah itu dekat dengan Wamena. Sampai saat ini saja, kita belum mendengar ada kecurangan terjadi di sana. Begitu juga info dari Bawaslu, pelaksanaan pilgub di Yalimo berjalan aman,” ujarnya.

Tarwinto menilai, informasi terjadinya kecurangan di Yalimo hanya isu yang dimainkan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu jalannya Pilkada. “Itu hanya isu untuk mengganggu Pilkada saja,” katanya. (QB)