HMS: Peningkatan Pangan Sesuai Klaster Pembangunan
Caption : Calon Wakil Gubernur Papua Nomor Urut 2 Dr.Habel Melkias Suwae, S.Sos.MM, saat berdiskusi dengan warga Sota Kabupaten Merauke/Istimewa
tvpapua.com, Merauke-Papua, 14/03
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua No Urut 2, John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae atau yang biasa di sapa JWW-HMS menegaskan pembangunan sektor ekonomi akan mengacu pada klaster pembangunan sesuai visi misi JOSUA, jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Papua priode 2018 – 2023.
Dalam visi misi JOSUA, pembangunan di Papua akan di bagi dalam lima Klaster pembangunan, yaitu Animha, La Pago, Mee Pago, Sareri dan Tabi, setiap klaster ini memiliki potensi sumber daya alam masing-masing.
“Papua inikan tanah yang luas dengan kekayaan alam yang melimpah dan beragam, berdasarkan kondisi geografis,” ujar HMS di Merauke, Senin (12/03).
Menurut HMS, pemberdayaan ekonomi rakyat sudah menjadi komitmen nasional, namun untuk Papua 5 wilayah adat sudah memiliki komoditi pertanian, seperti wilayah Anim ha paling dikenal dengan pertanian sawah dan perkebunan karet. Untuk La Pago dan Me Pago cocok dengan tanaman keras seperti komoditinya Kopi, untuk wilayah Sareri cocok dengan kelapa dan pinang dan wilayah Tabi cocok dengan tanaman keras seperti Kakao dan jenis lain.
Habel juga menegaskan masyarakat Papua tidak boleh hanya menunggu pemberian pemerintah, tetapi masyarakat harus dibuat menjadi pelaku untuk memperoleh pendapatan yang pasti.
“Ada 5 kemandirian yang harus diberikan kepada rakyat, tidak tergantung pada dana Otsus, karena Otsus juga terbatas. Tetapi rakyat harus berbuat dan berprilaku untuk kepentingan dirinya dan keluarganya. Jadi tidak ada ketergantungan dengan dana Otsus,” katanya.
Ini suatu kebijakan yang tidak harus terus dilakukan, kata Habel. Tetapi bagaimana masyarakat bisa mandiri. Ibarat ketika orang minta ikan berikanlah kail. Jadi tidak ketergantungan pemberian tetapi dia bisa mencari dengan jumlah yang lebih besar.
Lanjut Habel, selama ini rakyat Papua hanya menunggu kebijakan pemerintah saja, contoh Beras raskin (sejahtera) dimana dengan adanya kebijakan pemerintah sekarang orang Papua sudah beralih konsumsi dari ubi dan sagu menjadi konsumsi nasi.
“Ketika beras tidak ada ribut , kalau kepala kampung tidak beri beras lalu lapor dipolisi . ini jadi masalah, maka harus ditumbuhkan masyarakat bisa menghasilkan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya .
Sementara itu Geranus Mahuse warga Merauke kepada wartawan menuturkan masyarakat Papua Selatan sudah cerdas memilih pemimpinnya, mereka tidak mau hanya diiming-imingi janji-janji, tetapi mereka akan melihat kemauan calon untuk membangun.
“kami di wilayah Merauke tidak mendapat perhatian, kami seperti diabaikan, yang ada pembangunan di wilayah selatan ini hanya jalan trans Papua itu juga dibangun oleh pemerintah pusat,” katanya.
Kami melihat bapak JWW–HMS memiliki visi yang tepat karena keduanya pernah menjadi Bupati dua periode, Bupati Jayawijaya dan Bupati Kabupaten Jayapura, yang selama menjadi bupati pembangunan yang mereka lakukan terjadi sangat pesat.
“jadi kami masyarakat di wilayah selatan Papua ini masih memilih untuk pasangan JWW-HMS karena hasil kerja mereka lebih nyata,” ujar Geranus yang juga pengurus LMA Merauke. [Bee]
- Mar, 13, 2018
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Hotel Suni Abepura Hadirkan Promo Be Glory December 5 Desember 2023
- RSUD Jayapura Sukses Operasi Pasien Tumor Mioma Uteri Seberat 5,67 Kg 5 Desember 2023
- Diduga Arus Pendek, Api Hanguskan 2 Rumah Pribadi dan 7 Rumah Sewa di Waena 27 November 2023
- Pemprov Papua Barat Daya Berencana Bangun Museum Otsus 25 November 2023
- Bawaslu 4 Kabupaten di Papua Belum Menandatangani NPHD 25 November 2023
- Kejuaraan Menembak JBR Open 2023 resmi ditutup 20 November 2023
- Swiss-Belhotel Jayapura Sambut Natal Dengan Hadirkan Promo Spesial “Meet Santa & Paket Menginap White Christmas” 16 November 2023
- Kejuaraan Menembak JBR Open 2023 15 November 2023
- PJ Gubernur Ridwan Minta Agenda Pencegahan Stunting PKK Berjenjang Hingga ke Kampung 14 November 2023
- KPK Gelar Hakordia, Masyarakat Papua Sambut Antusias 14 November 2023
Komentar Terbaru
Arsip
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie