Kebijakan LUKMEN Dinilai Sangat Luar Biasa Oleh Masyarakat Biak

Caption : Lukas Enembe, S.IP, MH (tengah) saat bergandengan tangan dengan mama-mama Papua di Biak/Istimewa

tvpapua.com, Biak-Papua, 11/03

Jika sebelumnya melaksanakan kampanye tatap muka dengan mengunjungi beberapa pasar dan pasien di rumah sakit di Biak, Kamis (8/3/2018), kini agenda selanjutnya Calon Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH melakukan kampanye dengan menggelar rapat terbatas bersama kader dan simpatisan Partai Koalisi Papua Bangkit Jilid II termasuk simpatisan LUKMEN di Pantai Nirmala Beach Biak, Jumat (09/03).

Dalam rapat terbatas ini, dimana hampir semua Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II tingkat Kabupaten Biak Numfor menyampaikan orasinya yang secara keseluruhan menilai kebijakan yang sudah dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakil Klemen Tinal adalah hal yang sangat luar biasa dirasakan hingga ke tingkat masyarakat.

“Papua saat ini jauh berkembang dibandingkan 5 tahun lalu. Tuhan sudah mengutus dua putra terbaik Papua yaitu LUKMEN untuk memimpin di tanah ini sekaligus membawa perubahan dan pembangunan di Papua. Putra terbaik Papua ini telah membawa kita kearah yang lebih baik lagi,” ujar Andi Fiman dari Partai PKB Kabupaten Biak Numfor.

Andi Firman menjelaskan, ketika berbicara masalah kesehatan maka LUKMEN telah menjawabnya dengan mengucurkan program Kartu Papua Sehat (KPS). Kemudian masalah pendidikan, LUKMEN sudah mengirim ribuan anak asli Papua untuk melakukan studi di luar negeri.

Selain itu, masalah infrastruktur, LUKMEN sudah membuka akses jalan yang menghubungkan seluruh kabupaten yang ada di Papua guna menurunkan kemahalan harga-harga.

Selanjutnya masalah ekonomi rakyat, LUKMENĀ  melakukan pemerataan pendapatan masyarakat, meningkatkan PDRB per kapita, menurunkan tingkat pengangguran terbuka.

“Jadi apa lagi yang perlu diragukan untuk kepemimpinan LUKMEN,” katanya.

Herman Warwer dari Partai PKPI Kabupaten Biak Numfor juga mengakui bahwa membangun Papua tidak cukup hanya 5 tahun karena Papua juga daerah yang penuh dengan tantangan bahkan bagaikan raksasa yang sedang tidur.

Sehingga, ia menegaskan, membangun Papua butuh orang yang tegas, berani dan rendah hati. Ia juga mengartikan bahwa tegas itu tidak kompromi dalam segala hal yang bisa merugikan masyarakat dan tidak mau neko-neko.

Berani itu berarti berani melawan yang tidak untuk kepentingan masyarakat. “LUKMEN itu berani tegas untuk mengatakan tidak apabila ada kebijakan pusat yang salah,” ujarnya dalam orasi.

Sementara itu, Laurens Marenof dari Partai PAN Kabupaten Biak menjelaskan bahwa kebijakan pembagian dana Otsus 80 : 20 adalah sangat luar biasa.

Menurutnya, seorang Lukas Enembe sudah melakukan kebijakan yang sangat luar biasa termasuk tentang apa yang sudah dilakukan tentu akan lebih besar lagi ketika memimpin 5 tahun lagi.

“Kalaupun masih ada kebijakan yang lebih besar lagi itu karena keterbasan tapi kasih waktu 5 tahun lagi untuk melakukan hal-hal yang lebih besar untuk Papua bahkan yang belum dilakukan akan dilakukan lagi,” katanya.

Ditempat yang sama, anggota DPR Papua, Boy Markus Dawir juga menyatakan bahwa LUKMEN yang sudah kerja dan sudah ada bukti yang dikerjakan.

Diakuinya, pihaknya memastikan Dapil 2 termasuk daerah Biak Numfor dan Supiori akan dimenangkan oleh LUKMEN. Untuk itu, semua tim koalisi harus mengawal di semua daerah Biak.

“Tim kita harus mengawal LUKMEN supaya bisa menang. Dengan kekuatan yang ada termasuk kami di DPR Papua maka pasti keberpihakan politik dan anggaran ada di LUKMEN. Jangan ragu-ragu untuk pilih LUKMEN,” ujarnya.

Ketua Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II, Mathius Awoitauw juga menjelaskan, tentunya rakyat Papua merindukan Papua yang lebih baik lagi. Sebelum 5 tahun lalu banyak yang belum ditata dengan baik dalam hal pembangunan di Papua, namun setelah 5 tahun berjalan banyak prestasi yang sudah diukir dalam pembangunan oleh LUKMEN.

Dikatannya, dari segi administrasi pemerintahan banyak prestasi yang sangat luar biasa dicapai. Artinya dari tingkat yang paling rendah melonjak ke prestasi yang lebih tinggi, baik dalam pengelolaan keuangan daerah maupun laporan tentang pembangunan.

“Kalau orang sudah bekerja baik dengan hati yang tulus maka kenapa kita tidak memberi kesempatan lebih untuk melakukan perbaikan maupun peningkatan kualitas di Papua. Selain di bidang administrasi juga terobosan besar yang sudah dilakukan LUKMEN. Misalnya saja masalah PT. Freeport Indonesia yang mana LUKMEN berani memperjuangkan hak-hak orang Papua. Oleh karena itu, kita mencari orang yang berani untuk menerobos hal-hal yang membuat orang Papua maju. Dengan keberanian LUKMEN itu yang membuat 9 partai politik bergabung karena sudah melihat kemampuan dan keseriusan LUKMEN untuk membangun Papua,” katanya.

Calon Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH menerangkan, visi misi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera diusung dari tahun 2013 saat periode pertama dan hal itu dianggap perlu dilanjutkan pada periode kedua.

Diungkapkannya, 5 tahun memimpin rasanya tidak cukup karena memang masih banyak kebijakan anggaran dan teroboson pembangunan yang belum selesai sehingga perlu ada kelanjutan pembangunan di Papua.

Ketertinggalan Papua luar biasa dan jauh dari Provinsi lain di Indonesia. Bahkan sentuhan proses pembangunan berjalan hanya di Indonesia bagian Barat dan Tengah sementara di bagian Timur masih terbelakang.

Dikatakannya, keputusan pembagian 80 persen dana Otsus ke Kabupaten/Kota sudah dihitung dengan baik dan ternyata bisa untuk dibagi.

Bahkan untuk periode kedua ini, lanjut Enembe bahwa pihaknya siap memberikan dana Otsus 100 persen ke kabupaten/kota asalkan para Bupati bisa menghitung jumlah org asli Papua dengan benar.

“Pastikan data org asli Papua yang sesungguhnya supaya bisa dihitung untuk dana Otsus. Dana Otsus 20 persen yang dikelola Pemprov Papua saya sudah bagi 10 persennya untuk keagamaan. Karena gereja sudah membuka daerah terisolir lebih dulu di Papua,” ujarnya.

Disamping itu, banyak kebijakan pembangunan yang sudah dilakukan LUKMEN dan banyak perubahan serta terobosan pembangunan yang terjadi. Misalnya, pada tahun 2016 angka kemiskinan turun drastis dari tahun 2013, kemudian nilai untuk Provinsi Papua saat LUKMEN menjabat adalah D secara nasional.

Sehingga pada tahun pertama LUKMEN kerja memperbaiki semua dengan baik, itu dari segi kebijakan maupun RPJMD sehingga tahun kedua naik menjadi nilai DD. Selanjutnya tahun ketiga kerja menjadi nilai C dan tahun keempat dapat nilai CC dan akhirnya sampai tahun kelima dapat nilai B.

“Ini keberhasilan Pemprov Papua yang sudah dilakukan pada saat kepemimpinan saya. Semoga periode berikutnya kita perjuangkan ke nilai A bahkan bila perlu nilai A+. Semua ini perjuangan panjang yang sudah kami lakukan. Tidak hanya itu, saat ini semua kebijakan anggaran menggunakan sistem e-goverment. Papua adalah satu-satunya Provinsi di Indonesia Timur yang menggunakan e-goverment,” kata Lukas Enembe.

Tak hanya disitu perjuangan LUKMEN, masalah PT. Freeport Indonesia dimana Papua sampai bisa mendapat 10 persen saham merupakan perjuangan yang panjang.

“Jadi membangun Papua itu tidak mudah tapi membutuhkan perjuangan yang panjang demi untuk memajukan pembangunan Papua,” ujarnya. [Cel]