Ini Kata JWW, Untuk Atasi KLB di Asmat
Caption : John Wempi Wetipo (kanan)/Istimewa
tvpapua.com, Jayapura, 27/01
Bakal Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo (JWW) berkunjung langsung ke Kabupaten Asmat untuk melihat sejauh mana Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak yang dialami anak-anak balita di daerah tersebut, Jumat (26/01) .
Wempi Wetipo yang hadir di Agats ibukota Kabupaten Asmat, dengan misi kemanusiaan dari Yayasan Baliem Mission Center (BMC) yang dipimpinnya bukan hanya memberikan bantuan saja, melainkan ikut berbincang-bincang dengan orang tua anak dan juga membantu memakaikan pakaian anak-anak yang dirawat di posko rehabilitasi.
Wempi Wetipo menjelaskan informasi yang diterimanya saat ini ada 70 anak balita meninggal dunia lantaran wabah gizi buruk dan campak. Dimana ditemukan 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk. Selain itu, ditemukan pula 25 anak suspek campak dan 4 anak yang terkena campak dan gizi buruk.
“Hingga saat ini ada 93 pasien yang menjalani rawat inap di Agats, masing-masing 41 orang di RSUD Agats dan 52 pasien di aula Gereja GPI. Kasus KLB ini, juga sudah menjadi perhatian publik dan direspon baik oleh pemerintah pusat,” kata Wempi.
Wempi yang di usung Partai PDI Perjuangan dan Gerindra itu, mengaku pemerintah daerah Asmat sudah sangat luar biasa memberdayakan masyarakatnya.
“Saya ingat kata dr. Samratulangi, manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia,” katanya, melihat upaya pemerintah daerah yang dengan cepat menangani KLB ini.
Wempi Wetipo berharap, dengan segala upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat yang bekerja sama dengan TNI dan Polri merehabilitasi KLB yang dialami anak-anak di daerah itu, tetapi perlu adanya kerja bersama-sama untuk mencari solusi jangka panjang agar serupa tak kembali terjadi.
“Kalau saya melihat, ini bukan masalah wabah campak dan gizi buruk. Namun, masalahnya ada diketahanan pangan penduduk setempat. Andaikan, ketahanan pangan mereka baik, dipastikan masyarakat tak lagi mengalami yang namanya gizi buruk,” ujarnya.
Dikatakannya ketahanan pangan di Asmat, sangat lemah, ditambah kehidupan masyarakat yang jauh dari akses bahan pangan yang diperoleh di pasar atau pun di distribusikan pemerintah daerah melalui Bulog dan raskin.
“Tadi berdikui dengan orang tua anak yang mendapat rehabilitasi gizi buruk. Dijelaskan orang itu, kehidupan mereka sangat susah dan berada di wilayah terpencil serta jauh dari akses transportasi. Itulah yang membuat mereka rendah memperoleh asupan gizi dan makanan layak komsumsi,” katanya.
Kedepan, lanjut Wempi Wetipo, harus ada upaya bersama untuk mengajari mereka bercocok tanam dan mengelolah makanan yang baik.
“Kalau saja, makanan yang mereka komsumsi baik. Pasti mereka tidak gampang terserang penyakit. Ini yang perlu kita cari solusinya,” ujarnya.
Wempi Wetipo berharap agar semua pihak tak mencari kambing hitam atas kasus ini. Apalagi menyalahkan pemerintah daerah dengan tak mampu mengelola anggaran khususnya 80 persen dana Otsus yang diberikan pemerintah Provinsi Papua kepada kabupaten.
“Dana Otsus yang masuk ke Asmat itu Rp 106 Miliyar dari 80 persen yang diberikan kepada mereka. Tapi itu bukan sepenuhnya untuk dikelola di bidang kesehatan, namun dibagi-bagi untuk kegiatan lain. Jadi totalnya Rp 15 Miliyar. Ini kabupaten baru, dengan dana seperti itu dan lokasi yang sulit ini, tentu sangat kecil. Jadi tak perlu kita cari kambing hitam atas kasus ini,” katanya. [M.D]
- Jan, 27, 2018
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Sambut Usia ke-3, Hotel Suni Abepura Kunjungi Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian 8 Desember 2024
- Provinsi Papua alami Inflasi 2,46 persen 2 Desember 2024
- H-9 Pemungutan Suara Pilkada 2024, Kapolresta : Koordinasi dan Komunikasi Semakin Intens Dibangun 18 November 2024
- Aksi Tolak Transmigrasi, 3 Massa KNPB Ditetapkan Tersangka, 3 Lainnya DPO 18 November 2024
- Kapolresta “Operasi Sikat Cyclop, Polresta Ungkap 15 Kasus 3C” 18 November 2024
- PT Freeport Indonesia dan ANTAM Tandatangani Perjanjian Jual Beli Emas Wujudkan Hilirisasi di Dalam Negeri 8 November 2024
- Tips Menjaga Keawetan Mesin Dengan Coolant 1 November 2024
- Berbagai Promo Menarik Dengan Booking di Motorku X 31 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Gelar Fun Session with Honda di Sorong dan Timika 30 Oktober 2024
- Astra Motor Papua Raih Top 10 Finalist Astra Security Management System Category Technology 29 Oktober 2024
Komentar Terbaru
Arsip
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie