Freeport Bersihkan Dampak Longsor di Areal Gereja Banti 2

Area samping Gereja Banti 2 terdampak longsor pasca dilakukan pembersihan san pembuatan tanggul pengaman/ istimewa

tvpapua.com, Jayapura, 02/02

Tembagapura, Mimika – PT Freeport Indonesia (PTFI) membantu pekerjaan pembersihan material longsoran di sekitar halaman Gereja Banti 2, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Material longsor berupa batuan dan lumpur yang terjadi pada Sabtu (20/01/2024) 2 pekan lalu, pukul 16:50 WIT mengakibatkan kerusakan pada dinding dan atap gereja.

Melihat hal itu, tim PTFI bergerak cepat melakukan rehabilitasi setelah mendapat informasi terjadinya longsor dari tim yang bertugas di area Desa Banti.

“Tim Community Affairs PTFI berkoordinasi dengan Divisi Geo Engineering & Environmental PTFI untuk melakukan inspeksi dan pengkajian awal guna mendapatkan rekomendasi Langkah selanjutnya,” kata Nathan Kum, Senior Vice President Sustainable Development PTFI.

Natham Kum mengungkapkan, longsor terjadi karena lapisan tanah yang jenuh, bercampur dengan hujan dan ada aliran air secara menerus dari lereng.

Proses pembersihan material longsor menggunakan alat berat PTFI di area Gereja Banti 2 Distrik Tembagapura/ Istimewa

Lanjut dijelaskan, setelah melakukan kajian dan inspeksi langsung ke lapangan, tim PTFI memberikan rekomendasi untuk membuat tanggul setinggi 2,5 meter dengan jarak dari kaki lereng 2–3 meter, sepanjang sekitar 15 meter.

“Tujuannya untuk memastikan sumber aliran air dan mengalihkannya menjauh dari lereng,” jelasnya.

Kepala Klasis Gereja Kingmi di Desa Banti 2, Pdt Kristian Jangkup mengatakan setelah dilakukan perbaikan oleh tim PTFI, kini aktivitas gereja kembali berjalan dan jamaah dapat beribadah dengan tenang.

Proses pembersihan material longsor menggunakan alat berat PTFI di area Gereja Banti 2 Distrik Tembagapura/ Istimewa

“Terima kasih atas respon PTFI yang dengan cepat membantu pembersihan lumpur,” ujarnya.

Tokoh Perempuan di Kampung Waa Banti, Martina Natkime berharap pembangunan infrastruktur di Desa Banti dapat menjadi perhatian pemda Mimika dan PTFI.

“Mari kita semua baik itu pemerintah dan perusahaan untuk duduk bersama berdiskusi dan bersatu bersama para kepala kampung serta masyarakat untuk pembangunan infrastruktur di area ini sebagai pengembangan bagi masyarakat sekitar operasi PTFI,” tutupnya. (QB)