Kinerja Industri Jasa Keuangan di Papua Tetap Terjaga dan Alami Pertumbuhan

tvpapua.com, Jayapura, 13/08

Jayapura – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat menilai kondisi industri jasa keuangan di Papua tetap stabil dengan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang terus meningkat, likuiditas memadai, profil risiko yang terjaga dan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua.

Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat,  Muhammad Ikhsan Hutahaean mengatakan,  total aset perbankan di Papua posisi Juni 2023 mencapai Rp93,67 triliun yang terdiri dari aset Bank Umum Rp90,97 triliun dan aset BPR Rp2,7 triliun. Tercatat jumlah penyaluran kredit bank umum naik sebesar 12,33 persen yoy yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 50,74 persen dari total kredit yang diberikan. 

“Dalam rangka mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), penyaluran kredit UMKM pada Juni 2023 mencapai Rp 12,19 triliun atau 32,64 persen dari total penyaluran kredit di Papua, tumbuh 7,25 persen yoy dan telah mencapai target pemerintah sebesar 30 persen,” ujarnya, Jumat (11/08/2023).

Ditambahkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juni sebesar 49,96 triliun mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen yoy. Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,69 persen menjadi 2,99 persen yoy. 

Fungsi intermediasi perbankan di Papua pada Juni 2023 dalam kondisi terjaga dengan kecenderungan peningkatan penyaluran dana yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghimpunan dana, sehingga LDR posisi Juni 2023 (76,15 persen) meningkat dibandingkan Juni 2022 (68,49 persen).  

Perkembangan Pasar Modal 

Pada Juni 2023, total rekening SID tercatat mencapai 49.296 rekening, tumbuh sebesar 25,89 persen dibanding tahun lalu. Jumlah rekening ini terdiri dari rekening Reksadana sebanyak 43.338, rekening saham sebanyak 22.597 dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2.390.

Dijelaskan, pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada Reksadana yaitu 29,95 persen yoy diikuti dengan SBN sebesar 21,20 persen yoy. Adapun nilai transaksi saham selama tahun 2023 (Januari – Juni) mencapai Rp1,28 triliun dengan rata-rata transaksi per bulan sebesar Rp214 miliar.

“Dalam rangka mendukung pengembangan jumlah investor Pasar Modal, OJK bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan perusahaan sekuritas telah menyediakan Galeri Investasi Pasar Modal yang tersedia di berbagai perguruan tinggi dan pemukiman. Hingga Juni 2023, terdapat 22 galeri investasi yang tersebar di berbagai daerah di Provinsi Papua,” jelasnya.

Perkembangan Sektor IKNB

Diterangkan, kinerja IKNB periode Juni 2023 di Papua terus membaik, terlihat dari indikator keuangan utama pada beberapa sektor yang terus meningkat dibanding kinerja tahun lalu. Kinerja dana pensiun mampu tumbuh positif, tercermin dari total investasi posisi Juni 2023 tumbuh 8,86 persen yoy menjadi Rp986,2 miliar. Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh Perusahaan Pembiayaan posisi Juni 2023 yang juga tumbuh 15,26 persen yoy menjadi Rp1,82 triliun. 

“Perusahaan penjaminan juga mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik terlihat dari outstanding penjaminan. Pada posisi Juni 2023 bertumbuh signifikan sebesar 105,31 persen secara yoy menjadi Rp133,3 miliar. Total pembiayaan modal ventura posisi Juni 2023 turun sebesar 4,76 persen yoy menjadi Rp3,60 miliar. Di sisi lain kinerja fintech peer to peer (P2P) menunjukkan pertumbuhan dari sisi pinjaman yang disalurkan sebesar 42,64 persen yoy,” terangnya.

Perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen 

Ditambahkan, sejak awal Januari hingga Juni 2023, OJK Papua dan Papua Barat telah menerima 679 permintaan layanan, termasuk 68 pengaduan, 91 pemberian informasi dan 520pertanyaan. Sedangkan pemberian layanan infromasi debitur (Ideb) kepada masyarakat sebanyak 1.859 layanan yang terdiri 1.572 layanan online dan 287 layanan offline/onsite.

“Dalam rangka memberikan akses keuangan kepada pelaku usaha mikro yang produktif dan sebagai upaya pemberantasan rentenir di daerah, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Papua telah meluncurkan program Kredit Program Percepatan Akses Keuangan Daerah (Kredit Papeda). Hingga Juni 2023 jumlah debitur kredit papeda mencapai 295 debitur dengan plafon kredit yang diberikan sebesar Rp1,72 miliar,” pungkasnya. (QB)