KKMSB Papua Sesalkan Unsur Pembiaraan Tewasnya Yus Yunus

Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Provinsi Papua saat memberikan keterangan pers/ RR

tvpapua.com, Jayapura, 28/02

JAYAPURA – Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Provinsi Papua menyayangkan sikap pembiaran yang dilakukan oleh aparat kemanan dalam hal ini Kepolisian Dogiyai yang tidak bisa menyelamatkan nyawa dari Yus Yunus yang diamuk massa pada, Minggu (23/02) lalu.

Ketua Umum KKMSB Papua Nushabri, mengatakan pada kejadian tersebut seharusnya pihak kepolisian membawa korban (Yus Yunus) dengan menggunakan mobil polisi menjauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Dari video yang beredar kan terlihat jelas, aparat hanya melindungi korban dari amuk massa, tetapi tidak mempunyai inisiatif untuk membawa korban pergi dari lokasi tersebut. Ini yang kami cukup sayangkan, apalagi, korban meninggal di TKP setelah diamuk massa,” kata Nushabri, Kamis (27/02) kemarin di Jayapura.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Polda Papua menindak tegas oknum-oknum aparat kepolisian yang berada di TKP dan juga sejumlah masyarakat yang menganiaya korban hingga meninggal dunia.

“Kami mengutuk keras atas tindakan main hakim sendiri yang mengkibatkan warga kami meninggal,” ujarnya.

Pihaknya menuntut agar pemerintah Kabupaten Dogiyai untuk mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) soal pelarangan hewan ternak berkeliaran di tempat umum.

“Saudara kami ini tidak salah. Dia (Yus) malah melaporkan kejadian yang sebenarnya kepada pihak kepolisian, namun kenyataannya, dia menjadi korban. Seharusnya masyarakat tidak main hakim sendiri, dan pihak kepolisian juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat bahwa korban bukan pelaku,” katanya.

Sekadar diketahui, Yus Yunus (25) adalah warga asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang bekerja sebagai sopir truk di Dogiyai tewas setelah diamuk massa karena diduga menabrak salah seorang warga dan hewan ternaknya.

Video penganiayaan Yus Yunus viral di media sosial. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Trans Nabire, Kabupaten Dogiyai, Papua. Dalam video tersebut, Yus Yunus didatangi sejumlah warga yang menudingnya telah menabrak seorang pemotor dan babinya hingga tewas. Pukulan bertubi-tubi dari warga dengan menggunakan kayu pun tak bisa dihindari.

Kepolisian Daerah Papua telah menurunkan tim khusus ke Kabupaten Dogiyai untuk melakukan investigasi. Mencari kebenaran kasus pengeroyokan yang dilakukan warga terhadap Yus Yunus.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, mengatakan apabila hasil investigasi membuktikan Yus Yunus tidak bersalah, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.

“Saya pribadi cukup sesalkan dan prihatin atas kejadian itu, karena korban dicurigai melakukan tabrak lari. Apabila itu bukan, maka pelaku penganiayaan itu akan ditindak,” katanya. (RR)