Mampu Pertahankan Gelar WBC Asia Pasifik, Geisler Gagal Rebut Gelar WBA

tvpapua.com, Jayapura, 21/07
Petinju profesional asal Tanah Papua Geisler Ap, meski mampu mempertahankan gelar kelas ringan super (silver) WBC Asia Pasifik. Tapi gagal merebut gelar WBA Asia Pasifik, menyusul hasil draw 46- 48, 47- 47 dan 47 – 47 melawan penantang peringkat pertama Muhammad Bilal dari Pakistan, dalam duel unifikasi atau penyatuan gelar juara kelas ringan super (silver) WBC dan WBA Asia Pasifik di Gedung Olahraga Waringin, Distrik Abepura, Jayapura, Sabtu (20/7) malam.
Pada duel yang berlangsung alot dan jual beli pukulan sejak ronde pertama, dari 10 ronde yang direncanakan. Tapi di ronde 3 terjadi benturan kepala antara kedua petinju mengakibatkan pelipis kiri Geisler Ap sobek dan memuncratkan darah segar. Walaupun telah mendapat perawatan dokter. Tapi insiden ini membuat pandangan Geisler Ap terganggu.
Duel dilanjutkan, Geisler mencoba membongkar doble cover Muhammad Bilal melalui hook kiri kanan. Namun demikian, sebuah counter straight Muhammad Bilal berhasil membentur wajahnya menyebabkan Geisler mencium kanvas pada ronde 5.
Wasit berpengalaman Nus Ririhena menghitung. Tapi Geisler Ap berdiri dan melanjutkan duel. Di ronde 5 kembali terjadi benturan kepala, Geisler pun mendapat perawatan. Tapi wasit menghentikan duel atas advis dokter ring, karena dianggap berbahaya bagi keselamatan petinju, jika dilanjutkan.
Muhammad Bilal pun yakin menang dan mengangkat kedua tangannya dan bersujud syukur sembari mengumandangkan Allahu Akbar. Ekspresi kebahagian tergambar jelas di wajahnya.
Namun setelah pengumuman wasit menyatakan draw, Muhammad Bilal seakan menolaknya. Ia dan pelatihnya Kaleem Ahmed Azad menuju ruang ganti dan kembali ke penginapan. Kubu Muhammad Bilal menyatakan ingin duel ulang (rematch).
Sementara itu, Sekjen Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Pusat Adrian Ingratubun menjelaskan, sesuai regulasi jika terjadi benturan kepala mengakibatkan petinju cedera, maka wasit berhak menghentikan duel atas saran dokter ring.
“Jika duel telah berlangsung di atas ronde ke-5, maka dilakukan perhitungan angka, tanpa memperhitungkan berapa nilai atau angka yang diperoleh dari pada satu petinju di bawah ronde ke-5. Jika hasil perhitungan draw, maka juara bertahan tetap masih juara,” katanya.
Menurut dia, sesuai peraturan WBC setiap duel mencapai ronde ke-4, maka harus diumumkan siapa yang sudah pengumpulan nilai.
“Ronde ke 4 itu kan Geisler unggul 2 -0. Artinya satu juri memberikan nilai draw dan dua juri memberi kemenangan pada Geisler. Kalau kita mau duel bisa stop pada ronde ke 4, tapi kita lihat saat ronde 4 Geisler sudah menang angka,” ujarnya.
REMATCH
Ditanya peluang rematch Geisler Ap dan Muhammad Bilal, tutur Ingratubun, itu tergantung siapa promotor yang bersedia menggelar duel dan kesiapan kedua petinju.
Dikatakannya, berbeda kalau menyaksikan promotor Golden Boy Oscar De La Hoya. Dia promotor sekaligus petinju. Itu berbeda dalam sistem manajemen.
“Kalau di Indonesia seperti Geisler mau konsentrasi pada even atau mengasa fisiknya, untuk persiapan bertanding. Ini yang perlu dipertimbangkan. Saya sampaikan ke Geisler ini yang terakhir. Kalau lu mau juara benar harus konsentrasi bertanding bukan promotor,” kata Ingratubun.
Promotor Internasional Nelson Nainggolan mengatakan, setelah duel ini Geisler Ap tiga bulan kedepan harus mempertahankan gelar kelas ringan super (silver) WBC Asia Pasifik. Kalau gelar WBA Asia Pasifik masih lowong.

BERUSAHA MAKSIMAL
Sementara itu, Geisler Ap menyatakan dirinya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Ia telah berjuang dan berusaha semaksimal mungkin, untuk tak membuat masyarakatnya kecewa. Namun akibat cedera, sehingga ia tak dapat menyelesaikan duel tersebut, karena ia mengalami sobek di pelipis kiri dan menghalanginya untuk melanjutkan duel.
“Saya sudah berusaha berjuang bagaimana caranya untuk bisa mengkanvaskan Muhammad Bilal sesuai janji saya. Namun kehendak Tuhan lain. Dari kubu Muhammad Bilal menginginkan ada rematch, ujar Geisler, kalau untuk duel ulang ia setuju dan sangat siap. Karena ia mengalami insiden yang memang tak diinginkan.
“Jadi kalau memang dia minta pertandingan ulang ya sekarang kita kembalikan kepada pemerintah apakah pemerintah siap untuk mengembalikan Muhammad Bilal kesini untuk bertanding ulang atau tidak. Kalau saya pribadi saya sangat siap dan saya yakin juga untuk masyarakat Papua kalau kita hadapi Bilal ulang pasti saya yakin dan percaya bahwa masyarakat Papua pasti setuju,” kata Geisler.
Geisler menuturkan, jujur saja ia tak yakin duel itu berakhir draw, namun keputusan dari Hakim lain. Tapi satu sisi dirinya adalah juara bertahan. Ia mengatakan, kalau gelar WBA Asia Pasifik masih tetap lowong dan berusaha merebut kembali.
“Itu satu poin disitu saya juara. Jadi kalau draw otomatis saya menang, karena saya yang punya gelar. Itu sudah aturan,” ujarnya.
Apakah kaget atau tidak dengan gaya main Muhammad Bilal, terangnya, dirinya tak kaget karena sudah mempelajari cara main di YouTube.
“Dia agresif makanya saya tak mau terpancing dengan dia punya cara bermain, walaupun dia rapat dan fight saya tetap tenang, untuk hadapi dia, karena kalau dia main fight saya juga fight nanti pukulan saya tak tepat sasaran. Kalau mau lihat stamina dia juga drop,” kata Geisler. (QB)
- Jul, 21, 2019
- Author: Bebo
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- RDP bersama DPR Papua, Polda Papua: terduga pelaku bom molotov di Kantor Redaksi Jubi anggota TNI 16 Mei 2025
- Polresta Jayapura Kota Berhasil Gagalkan Peredaran Ganja Sebanyak 7,5 Kg, Tiga Orang Diamankan 15 Mei 2025
- Freeport Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Jayawijaya 13 Mei 2025
- Habemus Papam, Paus Leo XIV Pemimpin Gereja Katolik 9 Mei 2025
- Enam Unit Rumah Dilahap Si Jago Merah, Polisi Lakukan Penyelidikan 3 Mei 2025
- PT Freeport Indonesia dan Universitas Papua Lanjutkan Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Pengembangan 3 Mei 2025
- Kapolresta Ungkap Modus Baru Peredaran Ganja di Kota Jayapura 2 Mei 2025
- Freeport Setor Rp7,73 Triliun Bagian Pemerintah Pusat dan Daerah atas Keuntungan Bersih 2024 22 April 2025
- Lepas Sambut Danrem 172/PWY KNPI : Pererat sinergi TNI dan Pemuda Papua 17 April 2025
- Rapat Paripurna DPR Papua Resmi Ditutup 17 April 2025
Komentar Terbaru
Arsip
- Mei 2025
- April 2025
- Maret 2025
- Februari 2025
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017