Kementerian PPPA Gelar OCD di SMP YPPK Kristus Raja Jayapura

Caption : Elvi Endrani selaku deputi kementerian PPPA RI saat memberi keterangan pers kepada wartawan/ Istimewa

tvpapua.com, Jayapura 01/11

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) menggelar kegiatan Outdoor Classroom Day (OCD), bagi siswa siswi SMP YPPK Kristus Raja, Kota Jayapura, Kamis (01/11).

Kegiatan tersebut digelar secara serentak di seluruh dunia, dan diadakan sehari menerapkan program belajar di luar kelas, dan terdiri dari 17 langkah kegiatan dengan penanaman 14 karakter.

“Diantaranya ada sambut siswa dengan senyum sapa salam pengasuhan pendidikan karakter, mengajarkan kebersihan, sarapan sehat, membaca buku diluar ruangan, memeriksa lingkungan tanaman dan mematikan lampu setelah aktivitas sekolah selesai, senam germas dan permainan tradisional untuk melestarikan budaya,” ujar Asisten Deputi Kementrian PPPA, Elvi Endrani kepada wartawan.

Dirinya juga mengungkapkan, Kota Jayapura yang menjadi salah satu titik pantau dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, melaksanakan kegiatan sehari belajar di luar kelas yang juga serentak dilaksanakan oleh seluruh dunia di 128 Negara, guna mendukung program belajar mengajar dengan suasana yang menyenangkan.

“Alasan kami memilih Sekolah swasta SMP YPPK ini karena merupakan salah satu sekolah yang dibawah pengawasan langsung Kementerian agama,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa, indonesia pernah mendapatkan penghargaan dunia Internasional pada tahun lalu saat menggelar program sehari belajar di luar kelas. Dimana Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan bahwa proses belajar itu seharusnya 60 persen dilakukan di luar kelas, karena ternyata murid-murid sekolah lebih menyukai belajar di luar kelas, daripada di dalam kelas, dan mereka bisa lebih bergerak bebas, dan berekspresi.

Tambah Elvi, dalam kegiatan OCD juga digelar sebuah simulasi untuk mengantisipasi bahaya bencana gempa. Dimana menurutnya, Papua juga merupakan salah satu daerah rawan gempa.

“Kami juga melakukan simulasi sadar bencana alam dengan mengajarkan mereka dalam menghadapi resiko bencana. Simulasi ini kami berikan dalam bentuk yang menyenangkan melalui lagu dan gerak, harapan kami anak senang, guru tenang dan orang tua bahagia,” ujarnya. (DM)