Ribuan Masyarakat Menghadiri Kampanye Perdana JOSUA di Yahukimo
Caption : Ribuan masa saat menghadiri kampanye perdana JWW-HMS di Yahukimo
tvpapua.com, Dekai – Kab.Yahukimo, Papua, 02/03
DEKAI – Ribuan masyarakat menghadiri Kampanye perdana Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (JOSUA) di Lapangan Pendidikan, Kabupaten Yahukimo. Kamis (01/03). Kampanye terbuka (rapat terbuka) diawali dengan tradisi bakar batu.
Sebelum Wempi Wetipo melakukan orasi di panggung politik, sepuluh Kepala Suku mewakili Suku Hupla, Suku Yali, Suku Kimyal, Suku Momena, Suku Meek, Suku Unaukam, Suku Yalininea dan Yali Angkur, Suku Ngalik dan Suku Intamaya, memberikan pernyataan sikapnya kepada John Wempi Wetipo dihadapan masyarakat Yahukimo.
Pernyataan sikap dimulai dari, Kepala Suku Umum Yahukimo, Alipi Yalak mengungkapkan, kehadirannya pada pelaksanaan kampanye pasangan JOSUA, sama sekali tak memiliki kepentingan politik, melainkan ingin berbicara tentang adat.
“Kabupaten Yahukimo dilahirkan oleh Kabupaten Jayawijaya. Maka dari itu, sudah selayaknya hari ini (red,) kita membayar mas kawin, yakni dengan memberikan suara kepada Pasangan JOSUA pada Pilgub di Papua. Saya siap untuk mempertanggungjawabkan hal itu,” katanya.
Alipia Yalak berjanji akan bekerja keras untuk memberikan suara masyarakat Yahukimo 100 persen untuk Pasangan JOSUA.
“Mas kawin itu adalah budaya orang gunung. Orang gunung tak boleh mengingkari budayanya. Apalagi Wempi Wetipo dalam tataran suku Yali dan Hubula adalah anak dan juga keluarga besar beberapa suku-suku yang ada di Yahukimo ini,” ujarnya.
Alipia yakin dengan konsep “Papua Cerdas” Pasangan JOSUA akan membawa perubahan untuk Provinsi Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo.
“Saya yakini JOSUA tak akan mengingkari janjinya, seperti petahana yang sampai saat ini belum merealisasikan janji politiknya lima tahun lalu. Saya ini salah satu tim sukses petahana lima tahun lalu. Namun, kami di bohongi dengan prospek yang akan diberikan Rp 500 juta perkampung,” katanya.
Alipia menginginkan kepada Pasangan JOSUA kelak ketika Tuhan menginginkan mereka memimpin Provinsi Papua, membantu pemerintah daerah disini untuk membuka akses jalan antar distrik dan menghubungkan antar Kaputen dari Yahukimo ke Pegunungan Bintang dan Jayawijaya.
“Tak hanya jalan di Yahukimo, tentunya saya menginginkan Pasangan JOSUA untuk memikirkan hal-hal yang besar bagi seluruh masyarakat Papua, khususnya dari segi peningkatan kesehatan, pendidikan dan masyarakat Papua,” ujarnya.
Alipia telah bersepakat dengan beberapa kepala suku dan juga masyarakat untuk tak menerima kehadiran calon lain untuk kampanye di Yahukimo. “Silahkan datang. Tapi kami akan palang jalan,” katanya.
Kepala Suku Hubla, Arkilus Asso mengungkapkan akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pasangan JOSUA, demi kepentingan pembangunan di Yahukimo.
“Saya punya basis suara, yakni kurang lebih 100 ribu suara, ketika mencalonkan sebagai Bupati Yahukimo beberapa tahun lalu. Saya yakin suara itu akan di bungkus untuk Pasangan JOSUA,” ujarnya.
Hal itu di ungkapkan Arkilus, lantaran sampai saat ini petahana tak kunjung merealisasikan aspirasinya, yakni membantu pembukaan akses jalan Wamena (Kabupaten Jayawijaya) – Kurima-DEKAI (Kabupaten Yahukimo).
“Saya adalah mantan tim sukses petahana. Saya kesal, lantaran aspirasi saya mewakili masyarakat tak kunjung terpenuhi. Itulah alasan saya mendukung JOSUA,” kata Arkilus yang pernah menjabat Wakil Bupati Yalimo.
Arkilus meminta kepada masyarakat, agar tak salah pilih, sebab ketika salah pilih, maka yang akan menjadi korban adalah masyarakat.
“Bayangkan saja, hamper setiap tahun kita mendengar ada 3000 rumah yang dibangun oleh pemerintah Provinsi Papua. Namun, hingga saat ini kita belum pernah dengar ada untuk masyarakat Yahukimo. Lalu, undangan peresmian pembangunan gereja, tak pernah mau menghadiri. Tentu kita menjadi korban,” katanya.
Minimnya kepercayaan kepada pemerintah sebelumnya, ungkap Arkilus, diibaratkannya seperti rumput dan pohon yang mulai mongering. “Nah, kita butuh sosok pemimpin yang menyuburkan lagi pohon yang kering itu, guna membawa perubahan,” ujarnya.
Sekretaris Pemenangan Papua Cerdas (JOSUA), Natan Pahabol mengungkapkan kepada masyarakat, agar tak lagi di bohongi oleh calon yang kerab memberikan janji manis.
“Kita harus memilih calon yang tepat dan mau mengunjungi kita, bahkan memperhatikan pembangunan di daerah ini. Pasangan JOSUA melalui JWW, selama ini kerab memperhatikan masyarakat Yahukimo yang ada di Korowai. Nah itu dilakukannya, tanpa harus diminta. Lalu, sudah ada orang yang rela memberikan waktu, materi dan pikiran, serta kerendahan hatinya memperhatikan kita, maka tak perlu lagi kita cari calon yang lain,” katanya.
Natan juga menyampaikan, selama ini suku-suku berasal dari Sentani, Biak, Serui dan Dani sudah menjadi Gubernur Papua, namun dari Yali atau Hubla belum pernah mendapat kesempatan.
“Ini menjadi momentum untuk membawa Pasangan JOSUA yang berasal dari Yali dan Hubla untuk memimpin Provinsi Papua melalui Wempi Wetipo. Maka dari itu, mari kita sepakat untuk ikat suara dan diberikan kepada Pasangan JOSUA,” ujarnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Papua, Joh Wempi Wetipo merasa suka cita atas dukungan masyarakat Yahukimo terhadapnya. Apalagi, Kabupaten Yahukimo menjadikan hak suaranya sebagai mas kawin atas pemekaran yang diberikan Kabupaten Jayawijaya.
“Kabupaten Jayawijaya adalah mama dari tujuh kabupaten pemekaran di Pegunungan Tengah Papua, salah satunya Yahukimo. Nah, daerah ini harus menjadi contoh bagi kabupaten lainnya. Kedepan saya juga akan meminta mas kawin dari daerah lain, seperti Yalimo, Nduga, Tolikara, Lanny Jaya, Mambramo Tengah dan Pegunungan Bintang,” katanya.
Wempi Wetipo mengungkapkan bersama Habel Melkias Suwae, telah memikirkan konsep pembangunan yang melibatkan para tokoh-tokoh adat. Sebab, tanpa peran adat, sungguh mustahil pembangunan bisa berjalan lancar.
“Seperti di Yahukimo, mereka membutuhkan sekretariat. Kalau saya terpilih, tentu akan saya realisasikan segera, termasuk di daerah lain, akan kita lihat mana daerah yang belum memiliki kantor. Disamping itu, kita juga akan melihat sisi anggaran untuk mereka gunakan sebagai operasional,” ujarnya.
Wempi Wetipo juga bercerita tentang konsep “Papua Cerdas”, yakni pembangunan Kantor Gubernur di lima wilayah adat, rumah “Papua Cerdas”, pembagian dana Otsus ke masing-masing Distrik dan Kampung, pemberian pendidikan gratis khusus pada kalangan Mahasiswa.
“Dalam visi misi “Papua Cerdas”, sangat besar. Nanti, kita akan sampaikan secara detail kepada masyarakat melalui buku saku, agar masyarakat bisa membaca dan menagih janji kami ketika terpilih,” katanya.
Sebatas diketahui, Kabupaten Yahukimo memiliki 51 Distrik dan 517 Kampung, dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) kurang lebih 300.000 orang atau DPT terbesar no dua setelah Kota Jayapura untuk daerah di Provinsi Papua. [Bee]
- Mar, 02, 2018
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Kepala Distrik Oksop ungkap kondisi Wilayahnya pasca kembalinya para Pengungsi 20 Januari 2025
- Jelang Putusan Sidang MK, Ketua HKMJ: Jaga Kedamaian Yang Sudah Kita Bangun Bersama 18 Januari 2025
- Wakil Bupati dan BPAS Wilayah X Buka Raker Klasis Yalimo Anggruk di Dekai 18 Januari 2025
- Imigrasi Kelas I TPI Jayapura Periksa 1830 Wisatawan dan 773 Kru ABK Kapal MS Noordam 14 Januari 2025
- PJ Walikota: Pelatihan Matematika Gasing Guna Peningkatan SDM Guru dan Siswa 11 Januari 2025
- Tindak Lanjuti Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Kemendagri DPR Papua Bersama TPAD Kembali Bahas APBD Tahun Anggaran 2025 10 Januari 2025
- Polisi Tangkap Ketua KPU Sarmi, Diduga Terkait Pemilu 10 Januari 2025
- Awali Tugas Perdana Waket I DPR Papua Rapat Evaluasi APBD 2025 9 Januari 2025
- Waket III DPR Papua Kunjungi Anak Korban Kekerasan Orangtua Angkat 9 Januari 2025
- Freeport Indonesia Berbagi Kasih Natal dengan Anak-anak Panti Asuhan di Jayapura 9 Januari 2025
Komentar Terbaru
Arsip
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Juli 2022
- Juni 2022
- Mei 2022
- April 2022
- Maret 2022
- Februari 2022
- Desember 2021
- November 2021
- Oktober 2021
- Agustus 2021
- Juli 2021
- Juni 2021
- Mei 2021
- April 2021
- Maret 2021
- Februari 2021
- Januari 2021
- Desember 2020
- November 2020
- Oktober 2020
- September 2020
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- Desember 2019
- November 2019
- Oktober 2019
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- Februari 2017
Kategori
Meta
To find out more, including how to control cookies, see here: Kebijakan Cookie