PNG Diharap Jadi Jembatan Masuknya Produk Indonesia di Kawasan Pasifik Selatan
tvpapua.com, Jayapura, 01/12
Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai berharap agar segera dibuka konektifitas yang selama ini tertutup antara dua negara tetangga RI – PNG. Khususnya di sektor perdagangan.
“Karena kalau berbicara perdagangan artinya kita membuat acara Border Trade Fair (BTF), karena kita melihat bahwa pintu kita sudah terbuka. Hanya saja tinggal bagaimana kita harus melengkapi regulasinya, sehingga kita benar – benar buka. Artinya tidak lagi melalui prosedur yang bertele – tele,”kata Susi sapaan akrabnya kepada pers di Jayapura, Rabu (29/11).
Dikatakannya saat ini antara Pemerintah Provinsi Papua, Indonesia dan Pemerintah PNG telah membuat kesepakatan bersama (MoU). Dimana selama ini hanya dibuka jalur darat saja. Tetapi kedepannya juga akan dibuka jalur laut.
“Kemarin didalam pembicaraan juga kami libatkan sebagai pembicara adalah dari GM Pelindo dan memberikan gambaran atau mempresentasikan terkait dengan pelabuhan kita,”tuturnya.
Diharapkan dengan selesainya Border Trade Fair (BTF) yang dihelat selama tiga hari ini tidak hanya selesai begitu saja. Tetapi jadi Pekerjaan Rumah yang harus ditindaklanjuti. Mengingat animo masyarakat diantara kedua negara ini sangatlah tinggi.
Diungkapkannya selama tiga hari BTF dari beberapa stand sudah mengklaim telah mendapatkan tambahan penghasilan yang cukup baik. “Saya berharap kita harus duduk bersama dengan SKPD terkait. Sehingga kita bisa wujudkan apa yang selama ini menjadi kerinduan dari para pelaku usaha kita. Baik di Indonesia maupun di PNG,”ucapnya.
Kedepannya dirinya berharap agar negara tetangga Papua Nugini (PNG) sebagai jembatan untuk menjual produk dari Papua, Indonesia hingga ke wilayah negara Pasifik Selatan.
“Dengan event seperti ini, kita bisa jadikan sebagai peluang emas untuk menuju ke negara – negara di kawasan Pasifik Selatan,”harapnya.
Disinggung berapa total transaksi yang dihasilkan dari terselenggaranya Border Trade Fair 2017 selama tiga hari. Susi menegaskan saat ini target dari panitia adalah bagaimana bisa memperkenalkan produk masing – masing negara dan yang paling utama adalah bisa saling mengenal antara pengusaha asal Papua dengan PNG.
“Disinilah wadahnya dan kita mengakomodir itu dan kemudian kita dengan saling mengenal kita juga bisa saling mengetahui produk masing – masing,”ungkapnya.
Sebab sebelumnya dari PNG berpikir produk – produk tertentu hanya bisa didatangkan dari Australia dan Malaysia. Akan tetapi ternyata ada juga di Papua. Begitupun sebaliknya.
Pengusaha dari Papua kemungkinan juga tidak berpikir PNG juga mempunyai produk – produk lain yang bagus. Namun ternyata ada juga.
“Jadi saya pikir untuk masalah pemasukkan berapa kita tidak menargetkan itu. Tetapi kita menargetkan dalam tiga hari ini untuk kedepannya kita bangun hubungan dagang yang baik dengan adanya sudah saling kontak diantara mereka,”tukasnya.
Diakuinya ajang perdagangan antar negara perbatasan ini telah over target. Mulai dari jumlah pengunjung kedua negara. Dalam artian bahwa antusias pengunjung dari kedua negara cukup besar. “Akan tetapi selama ini sepertinya kita menutup mata dan kemudian kita tidak mengakomodir itu dan kita tidak memfasilitasi,”ucapnya.
Kedepannya pada event seperti ini. Bukan hanya pemerintah saja yang dilibatkan. Akan tetapi sektor swasta bisa juga melihat dan tentunya perlu adanya sinergitas dari pemerintah provinsi, Pemerintah pusat maupun kabupaten/kota, untuk bagaimana bisa menggandeng patnership dengan asosiasi pengusaha yang ada di Papua.
Dari pemerintah PNG sendiri menginginkan agar ajang BTF ini dapat setiap tahunnya dapat terus terselenggara.
Sebelumnya ajang Border Trade Fair 2017 digelar selama 3 hari sejak tanggal 23 – 25 November yang memamerkan produk – produk unggulan dari dua negara RI – PNG. [Bee]
- Des, 01, 2017
- Author: Mario
- Categories: Berita
- No Comments.
News
- Mengusung Tema Budayaku Jati diriku Mamberamo Raya Gelar Pesta Budaya 2 3 Januari 2021
- Dewan Kesenian Tanah Papua Hadiri Pembentukan Dewan Kesenian Mamberamo Raya 2 Januari 2021
- Diduga Cemari Lingkungan, Walhi Papua Minta Pemerintah Perhatikan Aspirasi Masyarakat Kapitiau 18 Desember 2020
- Anggota DPD RI Otopianus Tebai Apresiasi Pelaksanaan Pilkada Nabire Terapkan Protokol Kesehatan 9 Desember 2020
- 500 Relawan Covid-19 Mengikuti Pelatihan 30 November 2020
- KPK Kawal Aksi Pencegahan Korupsi di Papua Lewat JAGA 30 November 2020
- Wagub: Masyarakat Papua Tidak Menolak Vaksin Covid-19 27 November 2020
- Pemprov Papua Terima DIPA dan TKDD 2021 Sebesar Rp.44,2 Triliun 26 November 2020
- Kunjungi Papua, Menko PMK Akan Cek Penyaluran Bansos 26 November 2020
- Cegah Korupsi, KPK Ajak Masyarakat dan Pemerintah Saling Kontrol Melalui Aplikasi JAGA 25 November 2020
TABLOIDJUBI.COM
- APBD Paniai 2021 disepakati 1 triliun lebih 19 Januari 2021 Abeth You
- Boaz Solossa: Izin Kepolisian yang Tentukan Nasib Liga 1 19 Januari 2021 Sudjarwo
- Laporan Pansus Raperda RAPBD DPRD Paniai ditanggapi bupati 19 Januari 2021 Abeth You
- Perusuh di US Capitol diduga curi laptop ketua parlemen dijual ke Rusia 19 Januari 2021 tempo.co
- Tahap pertama, Merauke akan terima 1.720 dosis vaksin 19 Januari 2021 Ans K
- Kematian puluhan lansia di Norwegia usai divaksin Pfizer diusut 19 Januari 2021 Admin Jubi
- Kantor Dispora Merauke dipalang, GOR Hiad Sai dan venue futsal PON terancam tak bisa digunakan 19 Januari 2021 Ans K
- Cabup-cawabup Merauke terpilih diminta rangkul lawan politik 19 Januari 2021 Ans K
- Boaz dan Tipa ingin pensiun di Persipura 19 Januari 2021 Sudjarwo
- Ratusan miliar uang negara tertahan di jajaran Kejati Papua Barat 19 Januari 2021 Hans Kapisa